Siapa Membunuh Putri (3): Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita

Selasa 06-09-2022,07:22 WIB
Reporter : Adminradarkaur
Editor : Adminradarkaur

“Buat makan siang, ya..”

“Iya, Bang….” Kata Rido. 

Bu Yani, pengurus panti memintaku bicara soal sewa panti yang habis bulan depan dan harus diperpanjang.

Pengurus belum punya uang cukup. 

Bu Yani penggagas dan pendiri panti ini.

Mungkin karena dia tak pernah punya anak.

Suami pertamanyi meninggal, suami keduanyi meninggalkannyi karena tak punya anak. 

Dia masih kerabat Ustad Samsu. 

“Saldo di kas panti ada berapa, Bu Yani?”

“Cukup buat biaya hidup anak-anak selama tiga bulan. Untuk perpanjangan sewa sama sekali tak ada.” Kata Bu Yani. 

 Sejak tinggal di panti saya membantu Bu Yani memikirkan biaya operasional panti.

Hitung-hitung itu pengganti biaya sewaku tinggal di sini.

“Nanti saya coba cari ya, Bu…”   Saya ingat ada beberapa donatur tidak tetap yang sudah beberapa bulan tak dihubungi. Saya mencoba mengingat-ngingat siapa saja.

Mungkin hari itu aku harus menemui  Pak Restu Suryono, pengacara terkenal, dan politisi berpengaruh itu.

Atau Pak Roni Sirait, pensiunan reserse polisi, yang baik itu. 

Sampai aku berangkat ke kantor “Metro Kriminal”, aku masih berpikir kenapa info soal kehamilan Sandra itu tak muncul dalam berita. 

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler