Setiba di rumah, korban lantas mandi lalu melakukan ibadah. Dimana dalam pelaksanaan dilakukan pembakaran dupa. Setelah selesai dirinya kembali ke kebun jagung.
BACA JUGA:Jembatan Gantung di Kaur Hancur Diterjang Banjir Bandang
BACA JUGA:Identitas Pemilik Kayu Meranti 25 Kubik warga Padang Guci Hulu Berinisial I...
Tanpa disadarinya. Dupa yang biasanya diletakkan diatas sebuah wadah. Diperkirakan belum terlalu kokoh terpasang. Lalu jatuh diatas bagian rumah yang berbahan kayu.
Hal tersebut kemungkinan besar, membuat kobaran api begitu cepat menjalar. Sedang usaha pemadaman hanya menggunakan peralatan seadanya. Tak cukup untuk menjinakkan amukan si "Jago Merah".
"Usaha pemadaman hanya menggunakan alat seadanya. Mengandalkan satu unit mesin pompa air untuk persawahan. Serta peralatan seadanya lain. Namun hal tak mampu untuk menjinakkan," ungkap Mersiawan.
"Insya Allah. Dalam waktu dekat, kami akan membuat bangunan darurat untuk korban. Nanti malam (Jumat,30/9) kami akan musyawarah tekait hal tersebut," tambahnya.
BACA JUGA:Animo Panwascam Membludak, Ada 181 Pendaftar, Namun Satu Kecamatan Kurang Kuota
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Truk Sawit Tabrak Ayah dan Anak hingga Tewas, Sopirnya Asal Kaur
Sementara itu, Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH melalui Camat Kinal, Firmansyah, SE mengatakan, musibah ini telah pihaknya laporkan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur.
Diharapkannya, agar warga kecamatannya itu bisa mendapatkan bantuan.
"Telah kami sampaikan. Mudah-mudahan bantuan untuk korban segera mengalir. Tentunya bantuan juga kami harapkan dari pihak penanganan masalah sosial lain," ujar Firmansyah.