BENGKULU, RADARKAUR.CO.ID - Pada 18 November nanti, Ashanty dan Anang suami akan mengunjungi Kota Bengkulu dalam perayaan HUT ke-54 Provinsi Bengkulu.
Selain Wisata Kabawetan, Ashanty akan berkunjung ke Wisata Benteng Marlborough.
Ashanty akan menerima gelar duta ekonomi kreatif dan wisata di Bengkulu yang akan diserahkan Gubernur Bengkulu DR. Rohidin Mersyah.
Mengapa Ashanty menjadi tokoh publik yang berarti bagi Bengkulu?
Menilik sejarah leluhur Ashanty, dihimpun dari berbagai sumber, profil kakek Ashanty yakni Prof. Dr. KH Abdullah Siddik adalah seorang keturunan bangsawan yang sangat berpengaruh di Bengkulu.
BACA JUGA:Kenali Gejala Omicron XBB, Khawatir Covid-19 Masih Ada di Indonesia
BACA JUGA:Pemutakhiran Data Tenaga Kesehatan Non ASN Dibatasi 14 November
Prof. Dr. Abdullah Siddik adalah tokoh publik yang dekat dengan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pada masanya.
Sedangkan Ibu dari Kakek (nenek buyut) Ashanty adalah seorang putri keturunan mantan penguasa Pangeran Ing Alaga, Kerajaan Silebar yang berada di wilayah Bengkulu.
Tak hanya itu, orang tua dari nenek buyut Ashanty memerintah sebagai Gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), yang berkuasa dari 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785.
Kira-kira bagaimana eksistensi Benteng Malborough yang sudah bertransformasi menjadi Tempat Wisata?
BACA JUGA:Ingin Wajah Seperti Ashanty? Ini 5 Tips Memilih Produk Perawatan Wajah
BACA JUGA:Terkait Pendataan Tenaga Non ASN, Honorer Wajib Diangkat jadi PPPK, Ini Dasar Hukumnya!
Saat ini, Benteng Malborough menjadi tempat wisata paling berpengaruh di Provinsi Bengkulu. Sudah menjadi list wajibnya para traveller untuk berkunjung ke Benteng Malborough setibanya di kota Bengkulu.