BACA JUGA:Ujian Paket di Kaur Digelar April
Peningkatan produksi sawit nasional tersebut diikuti dengan peningkatan produksi biodiesel berbasis sawit nasional.
Adapun produksi biodiesel berbasis sawit nasional pada tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019 adalah sebesar 3,65 juta kL, 3,41 juta kL, 6,16 juta kL, dan 8,37 juta kL.
Ketiga, kelapa sawit bukanlah penyebab deforestasi.
Konvensi hutan primer untuk pemanfaatan lain telah dimulai sebelum ekspansi perkebunan kelapa sawit dimulai.
Perkebunan sawit tumbuh dan menempati lahan yang sudah terdegradasi.
BACA JUGA:2023, Gadai Saham di Pegadaian Bisa Lewat HP, Ikuti Cara dan Syaratnya Berikut!
BACA JUGA:Simak, Opsi Jalan Tengah Penghapusan Tenaga Honorer versi Analis Ini Boleh jadi Solusi Terbaik!
Menariknya, kelapa sawit justru mengubah lahan terdegradasi menjadi area produktif.
Perkebunan kelapa sawit yang dikonversi langsung dari hutan produksi hanya sekitar 3%.
Namun untuk bahan bakar diesel, mulai tahun 2020 sudah dicampurkan bahan nabati untuk campuran pada bahan bakar solar, sehingga Indonesia bisa mengurangi impor bahan bakar fosil.
Jika melihat tabel impor dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2028, jumlahnya akan semakin meningkat.
Sektor transportasi mengonsumsi energi paling banyak, yaitu untuk konsumsi BBM.
Lebih lanjut Feby menjelaskan bahwa khusus untuk bahan bakar nabati, hampir semua tanaman yang mengandung minyak bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati dengan tetap memperhatikan sisi keekonomiannya.
BACA JUGA:Pasca Musibah Kembang Api Meledak, 4 Saksi Sudah Diperiksa Polres Kaur, Wabup Dibesuk Bupati Kaur!