Seementara itu Direktur Bioenergi, Edi Wibowo menyampaikan pihaknya melakukan uji coba statis dengan bahan bakar B40.
Hal itu ditujukan untuk antisipasi potensi masalah pada penerapan B35 .
Setelah uji statis berhasil, akan dilanjutkan pada uji jalan atau road test kendaraan.
"Jadi mudah-mudahan dari aspek teknis gak masalah. At least ini bisa diterapkan akhir Juli nanti bisa berjalan kita lakukan secara bertahap sehingga menuju B35 gak langsung, ada transisi dari B30 ke B35," katanya.
BACA JUGA:Awal Tahun 2023, Harga BBM Pertamina subsidi Turun? Penjelasan Pertamina Begini!
Edi menyampaikan pemerintah sendiri telah melakukan uji lab pada pengembangan campuran minyak sawit 40% (B40) pada beberapa waktu lalu.
Sehingga ia optimistis penerapan B35 akan berjalan lancar.
Bersamaan dengan penerapan B35, pemerintah juga tengah menyiapkan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar B40.
"Kita sudah uji coba B40 seribu jam di lab. Sudah diuji coba di lab jadi kita punya keyakinan dari sisi itu akan berjalan dengan baik tapi itu belum uji di jalan. Tapi untuk B40 akan kita lakukan uji jalan. Sekarang B35 yang untuk diimplementasikan," katanya.
Berikut beberapa fakta menarik terkait sawit:
Sementara itu Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misna pada Kajian Strategis yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy dan Divisi Kajian Strategis HIMATEK-ITB pada Sabtu 7 Maret 2022 lalu menyampaikan beberapa fakta menarik terkait sawit:
Pertama, Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 700 perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Anniversary Harian Radar Kaur ke-11, Harapkan Selalu Berimbang dan Valid