BACA JUGA:Kabar Gembira, Penghapusan Tenaga Honorer November 2023 Berpeluang Dibatalkan, Begini Alasannya!
Dengan ada surplus nilai tambah CPO menjadi biodiesel dan terjadi peningkatan konsumsi biodiesel dalam negeri.
Diharapkan akan berdampak pada peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.
Hal secara langsung akan meningkatkan ekonomi petani sawit sebagai peneglola perkebunan rakyat.
Dengan kebutuhan biodiesel yang terus berkelanjutan, maka berdampak pada harga buah sawit yang terus stabil.
BACA JUGA:Remaja di Kaur Bengkulu Terpaksa Operasi Jantung Akibat Snack Kedaluwarsa, Begini Kisahnya!
BACA JUGA:Daerah Istimewa Aceh, Tapi Termiskin di Sumatra, 3 Wilayah Ini Penyumbang Penduduk Miskin Terbanyak!
"Implementasi program B35 merupakan langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak dunia.
Serta menekan impor solar," ujar Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, seperti dikutip radarkaur.co.id dari Instagram resmi Kementerian ESDM, Jumat 6 Januari 2023.
Untuk diketahui, bahwa program BBM Sawit atau campur kelapa sawit dimulai tahun 2008.
Awalnya dengan kadar campuran biodiesel sebesar 2,5 persen.
BACA JUGA:6 Wilayah Termiskin di Provinsi Lampung versi Data BPS, Bandar Lampung Nomor Berapa?
BACA JUGA:Hotman Paris Geram Pemerkosa Siswi SMA di Lahat Sumsel Divonis 10 Bulan: Saatnya Kita Bergerak!!
Program itu kemudian meningkat dan menjadi 7,5 persen dalam rentang waktu 2008 sampai 2010.
Selanjutnya diawali tahun 2016 persentase biodiesel ditingkapkan bertahap dari 10 persen menjadi 15 persen.