15 Tanda Paling Berisiko Depresi, Anda Termasuk yang Mana?

Rabu 01-03-2023,20:29 WIB
Reporter : Ucha Mutiara Anggela
Editor : Muhammad Isnaini

Sulit tidur bukan hanya gejala depresi; itu juga bisa menjadi tanda bahwa depresi akan datang.

Penelitian menunjukkan bahwa insomnia meningkatkan risiko depresi lebih dari dua kali lipat ( Li et al., 2016 ).

5. Pengalaman masa kecil yang merugikan

Salah satu prediktor depresi yang paling konsisten adalah pengalaman negatif di awal kehidupan.

Peristiwa ini dapat mencakup perceraian orang tua, pelecehan, pengabaian, menyaksikan kekerasan, kematian orang tua, dan pengalaman besar lainnya yang dapat meninggalkan bekas yang bertahan lama ( Vinkers et al., 2014).

BACA JUGA:Polisi Bawa Satu Pucuk Pistol dan 2 Barang Elektronik dari Rumah Mantan Bupati Kaur

BACA JUGA:Sukses Kolaborasikan Konser & Charity, BSI Pertegas Langkah Perjalanan Mahakarya untuk Indonesia

6. Kematian orang yang dicintai

Kehilangan orang yang dicintai di masa dewasa juga meningkatkan risiko depresi. Penelitian menunjukkan bahwa depresi kemungkinan besar lebih dekat dengan kehilangan, tetapi tetap tinggi selama lima tahun atau lebih ( Kristiansen et al, 2019 ).

7. Stres tinggi

Berbagai macam penyebab stres — misalnya, kesulitan keuangan, dirampok, atau dipenjara — meningkatkan risiko depresi Anda (Vinkers et al., 2014).

8. Putus atau cerai

Kehilangan pasangan romantis dapat menimbulkan berbagai macam tekanan, termasuk kesedihan dan kekecewaan, kehilangan dukungan sosial, putusnya jaringan sosial seseorang, dan ketegangan yang terkait dengan pengasuhan bersama .

9. Penyakit yang berkepanjangan

Efek dari kondisi kesehatan kronis pada depresi mungkin disebabkan oleh tekanan emosional dari penyakit dan keterbatasannya, serta efek fisiologis langsung ( Moussavi et al., 2007 ).

Misalnya, penyakit yang berkepanjangan cenderung bertindak pada jalur peradangan yang sama yang terkait dengan depresi ( Acabchuk et al., 2017 ).

Kategori :