BANDUNG, RADARKAUR.CO.ID - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hampir separuh dari kita akan mengalami depresi berat di beberapa titik dalam hidup kita ( Schaefer et al., 2017 ).
Mengetahui kapan Anda paling berisiko depresi dapat memberi tahu Anda kapan harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah episode.
Untuk itu perlu Perhatikan 15 tanda paling beresiko depresi ini:
1. Riwayat depresi
Tidak ada kejutan di sini: Salah satu prediktor depresi yang paling andal adalah pernah mengalami depresi di masa lalu.
Risikonya adalah 50% setelah satu serangan depresi (tidak jauh lebih tinggi daripada rata-rata orang), tetapi sepenuhnya 90% setelah tiga episode ( Moriarty et al., 2020 ).
2. Neurotisme tinggi
Mereka yang tinggi dalam sifat kepribadian neurotisme cenderung mengalami banyak emosi negatif.
Tidak mengherankan, neurotisisme meningkatkan risiko depresi—terutama ketika seseorang mengalami kehilangan atau bentuk stres lainnya ( Vinkers et al., 2014 ).
BACA JUGA:Sultan Usul ASN Ada 3 Jenis: PNS, PPPK dan Honorer, Gimana, Setuju Ga?
BACA JUGA:Berikut Hasil Verifikasi Faktual Bakal Calon DPD RI Dapil Provinsi Bengkulu
3. Kecemasan yang luar biasa
Kecemasan cenderung mengecilkan hidup kita melalui penghindaran, yang menghilangkan aktivitas yang bermanfaat seperti kontak sosial; depresi adalah hasil yang umum.
Misalnya, gangguan kecemasan sosial meningkatkan risiko depresi sekitar 50% ( Beesdo et al., 2007 ).
4. susah tidur