Dilansir lagi dari data yang didapat dari laman Refinitv, rupiah kini mengakhiri perdagangan di angka Rp. 15.085 per US$. Hal ini berarti bahwa kurs rupiah menguat 0,46%. Sebelumnya, Mata Uang Garuda ini sempat menyentuh angka Rp. 15.060 per US$.
BACA JUGA:Simulasi Angsuran KUR BRI 2023 per bulan, Plafon Rp 75 juta, Modal Suket Usaha dan KTP
Menanggapi isu ini, pihak pertamina pun angkat suara.
Badan Secretary Corporate PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, Pertamina masih melakukan review atas pergerakan harga minyak mentah dunia yang terjadi saat ini.
Sehingga demikian, Irto belum bisa membocorkan informasi mengenai apakah harga BBM pada April ini akan mengalami perubahan atau belum.
Lebih lanjut, irto menuturkan bahwa selain harga minyak mentah, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi harga BBM di Indonesia.
BACA JUGA:Kuota Terbatas! Seleksi CPNS 2023 Cuma Diisi 4 Jabatan, Simak Persyaratannya
Salah satu diantaranya ialah Mean of Platts Singapore (MOPS) serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Seperti yang telah diketahui bersama, pada 1 Maret 2023 lalu beberapa Badan Usaha Niaga penyalur BBM non subsidi telah melakukan penyesuaian harga.
Untuk produk bensin sendiri, BUMN telah menaikkan harga sejak 1 Maret lalu.
PT Pertamina (Persero) misalnya, telah menaikkan harga bensin Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).
Untuk harga BBM jenis bensin yakni Pertamax (RON 92) naik menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.800 per liter.
Sedangkan harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami kenaikan menjadi Rp 15.100 per liter dari sebelumnya Rp 14.850 per liter.
BACA JUGA:Resep Mie Ramen Daging Sapi Giling; Mie Terpopuler di Asia