Jumlah yang wajib dilunasi adalah 4,5 miliar gulden.
Utang itu kemudian dijadikan imbalan agar Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan dari Belanda.
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB pada saat itu, seperti Soekarno dan Muhammad Hatta, mengiyakan tagihan Belanda tersebut.
Menurut sejarawan, Bonnie Triyana pada Oktober 2016, KMB sempat menemui titik deadlock atau kebuntuan.
Sehingga ketika utang itu disuarakan, Muhammad Hatta langsung menyanggupinya dengan alasan hal yang paling penting adalah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan terlebih dahulu.
BACA JUGA:Personil Polres Kaur 'Serbu' Kampung Pancasila, Ada Apa HUT ke 77 Bhayangkara?
Utang itu baru lunas 2003, pada saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden.
Kenapa Rp504 Triliun?
Dengan pengakuan Belanda mengenai Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945, berarti Indonesia berhak untuk mengambil kembali 'uang kedaulatan' yang pernah dibayarkan kepada Belanda.
Belanda pada saat itu mengakui bahwa Kemerdekaan Indonesia jatuh pada 27 Desember 1949.
Dalam Konferensi Meja Bundar, Belanda mulanya meminta 6,5 miliar gulden.
BACA JUGA:'Aku Kuat tapi Aku Capek' kata Karyawati Indomaret, Seperti Jawaban Atas Sindiran Suaminya
Namun, angka itu diturunkan menjadi 4,5 miliar gulden.