BACA JUGA:6 Prajurit TNI Membelot ke Teroris KKB Papua, Senjata Serbu Buatan Pindad ikut Dibawa Kabur
BACA JUGA:Sangat Ringan, Senapan Mesin Pindad yang Tembakan 100 Munisi Beruntun
Bahkan pemotongan dilakukan hingga 50 persen.
Ada juga nakes yang diminta untuk menandatangani sebuah kegiatan yang dibiayai dengan dana BOK, tapi tidak pernah menerima uang jasa.
Dikatakan nakes tersebut, bahwa nakes yang bertugas sangat lemah posisinya.
Sebab jika melawan diancam akan dimutasikan di lokasi yang jauh dari rumah.
BACA JUGA:Viral, 5 Objek di Indonesia Ada dalam Anime Populer Jepang, Kebetulan atau Terinspirasi?
Apalagi beberapa puskesmas mengaku punya hubungan yang langsung kepada pejabat penting di dinas kesehatan ataupun dari penguasa daerah.
Karena itu para nakes tidak ada yang berani untuk mengungkapkan kasus korupsi dana BOK itu.
"Jadi kalaupun sekarang ini nakes diperiksa di kejari, ia akan sulit untuk mengaku. Karena takut ketahuan kalau mengaku. Padahal jasa kami di dana BOK itu, dipotong ada yang diatas 50 persen. Ada yang tidak dikasihkan sama sekali. Alasannya, mau setor ke atas," kata salah seorang nakes, kepada radarkaur.co.id.
Sementara itu, untuk mengungkapkan kasus Dana BOK 2022 di Kaur, Tim Kejari Kaur melakukan penggeledehan terhadap puskesmas di Kabupaten Kaur.
BACA JUGA:3 Aksi Brutal KKB Egianus Kogoya, Belasan Senapan Didapat dari Rampasan Termasuk Buatan Pindad
BACA JUGA:Teroris KKB Sandera Pilot Susi Air dari Kelompok Egianus Kogoya, Begini Kondisi Setelah 5 Bulan
Ada 2 puskesmas yang digeledah, kemudian beberapa berkas diambil dan disitu untuk kepentingan penyidikan dan pengungkapan kasus dugaan korupsi ini.
2 puskesmas yang digeledah yakni Puskesmas Kaur Utara dan Puskesmas Tanjung Iman Kaur Tengah.