OSCE, Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa Mengalami Krisis Terbesar

Selasa 26-09-2023,07:25 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Dia menambahkan bahwa dalam situasi ini dia dapat menawarkan untuk terus mempertahankan posisinya “sebagai upaya terakhir.” Benar, ini juga memerlukan persetujuan Federasi Rusia, kenang Financial Times.

BACA JUGA:Harga Elpiji Bright Gas Nonsubsidi akan Disesuaikan Secara Berkala, Ini Keterangan Pertamina

BACA JUGA:ESDM Keluarkan Acuan Penetapan HET Gas LPG sebelum Aturan Baru Elpiji 3 Kg berlaku, Simak Penjelasan Ini

Osmani menyalahkan Federasi Rusia atas masalah yang dihadapi organisasi tersebut, dan menyatakan bahwa “pendekatan zero-sum” yang dilakukan Rusia diduga “melumpuhkan organisasi tersebut.”

Pada saat yang sama, ia berjanji tidak akan membiarkan “organisasi tersebut berantakan” dan mengatakan bahwa kemungkinan untuk mencapai konsensus belum habis.

“Saya pikir kita punya waktu beberapa minggu lagi untuk menemukan konsensus, dan kemudian, setelah tenggat waktu ini, kita harus mulai mengambil keputusan,” pungkas Osmani.

Perlu dicatat bahwa dalam materinya, Financial Times menampilkan penolakan Federasi Rusia untuk menyetujui pencalonan Tsakhkna sebagai upaya yang disengaja untuk mengganggu kerja OSCE.

BACA JUGA:Pertamina Hadirkan Variasi Bright Gas Elpiji 220 Gram, Praktis, Aman dan Terjangkau jelang Aturan Baru Elpiji

BACA JUGA:5 Ide OOTD Hijab Terpopuler di Akhir September Ceria, Eye Catching!

Pada saat yang sama, publikasi tersebut tidak menguraikan sudut pandang pihak Rusia mengenai masalah ini.

Sementara itu, keputusan Rusia untuk memveto pemilihan perwakilan Estonia sebagai ketua pada bulan Juni dijelaskan oleh perwakilan tetap Rusia untuk organisasi tersebut, Alexander Lukashevich.

Menurutnya, Tsahkna tidak cocok untuk bekerja di posisi ini di masa sulit ini, karena Estonia “bukan hanya bukan negara merdeka, tetapi juga negara yang sangat bermusuhan dengan Rusia.”***

Kategori :

Terpopuler