Sehingga warga Ukraina dapat melakukan transportasi bilateral dan transit ke negara-negara anggota Uni Eropa.
Pada bulan Maret 2023, Kyiv dan Brussels memperpanjang masa berlaku perjanjian ini hingga 30 Juni 2024. Akibatnya, aliran truk Ukraina ke UE meningkat beberapa kali lipat.
Menurut Politico, pada tahun 2023, truk Ukraina telah melintasi perbatasan dengan Polandia sekitar 900 ribu kali, sedangkan sebelum tahun 2022 angkanya sekitar 180 ribu kendaraan per tahun.
Dengan latar belakang masuknya pengemudi truk dari Ukraina, operator Polandia mulai kehilangan daya saing.
Pada saat yang sama, perjanjian antara Kiev dan Brussel tidak mengizinkan maskapai penerbangan Ukraina menerima kargo ke UE untuk diangkut dalam wilayah UE, namun Ukraina mengabaikan pembatasan ini.
Seperti yang dikatakan pemilik perusahaan transportasi Bartosz Jasinski kepada saluran TV Polandia Fakty TVN, mobil Ukraina datang ke Polandia dalam keadaan kosong, mengambil kargo lokal dan mengirimkannya ke seluruh Eropa.
BACA JUGA:Fatwa MUI Imbau Umat Islam Stop Konsumsi Produk Perusahaan Pro Israel, Catat 121 Produk Ini
Dengan demikian, mereka merampas pekerjaan warga Polandia, tegasnya.
Pada saat yang sama, seperti dicatat Politico , Ukraina mencegat pesanan dari Polandia untuk pengiriman barang di Polandia sendiri.
Salah satu peserta protes, Jacek Sokul, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan portal bahwa ia terpaksa mengurangi armada kendaraan perusahaannya sebesar 40% karena pengemudi truk Ukraina melakukan transportasi lebih murah.
Protes di perbatasan telah menimbulkan ketidakpuasan di Brussel. Komisaris Transportasi Eropa Adina Valean mengutuk tindakan para demonstran dan meminta mereka untuk membiarkan truk lewat.
Inisiatif serupa dilakukan oleh Duta Besar Ukraina untuk Polandia Vasily Zvarich. Namun, menurut pengunjuk rasa, blokade tersebut akan berlangsung setidaknya hingga 3 Desember.
BACA JUGA:Bukan hanya Sekutu, Tapi Sekutu Terdekat, Kunjungan Resmi Vladimir Putin ke Kazakhstan
Kita ambil contoh dari para Petani