Bagaimana Situasi Keamanan di Laut Merah dan Upaya Pengalihan dari Kejahatan Perang di Gaza?

Kamis 11-01-2024,12:01 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Menurut seorang diplomat Amerika, sejak 19 November, perwakilan gerakan Ansar Allah telah melakukan lebih dari 20 serangan terhadap kapal dagang. Menurut Lu, Iran memberikan dukungan militer kepada Houthi dan terlibat dalam perencanaan operasi melawan kapal komersial di Laut Merah.

Menurut Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Iran telah lama mendanai provokasi Houthi, dan sejak tahun 2015 telah memberi mereka “sistem senjata modern, termasuk kendaraan udara tak berawak, rudal jelajah untuk menyerang sasaran darat dan rudal balistik yang digunakan dalam serangan terhadap kapal.”

BACA JUGA:Ini Sebab Protes Massal Para Petani di Jerman, Ribuan Traktor Diparkir di Jalanan

Seperti yang dikatakan Lu, pada tanggal 31 Desember, Houthi melancarkan serangan terhadap kapal kontainer Maersk Hangzhou yang terdaftar di Singapura, yang dibantu oleh kapal Angkatan Laut AS.

Setelah pemberontak Ansar Allah mengabaikan beberapa peringatan, tiga kapal mereka ditenggelamkan, menurut seorang diplomat Amerika. Sebagai tanggapan, Houthi menembakkan dua rudal anti-kapal dari darat ke arah militer AS.

Terlepas dari insiden tersebut, Lu mengatakan Amerika Serikat tidak berupaya melakukan konfrontasi dengan Iran. Dari sudut pandang diplomat, Teheran punya pilihan dan bisa menolak mendukung Houthi.

Sebelumnya, serangan pemberontak di Laut Merah berulang kali dilaporkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM).

Menurut struktur ini, pada 16 Desember, kapal perusak Amerika Carney menghantam 14 drone penyerang Houthi, dan pada 2 Januari, para pemberontak diduga menembakkan dua rudal balistik ke arah selatan Laut Merah, tetapi menurut Sky News Arabia, mereka tidak mengenai wilayah tersebut. kapal Amerika.

BACA JUGA:Plugo Bidik Peningkatan Jangkauan ke 20 Ribu Toko Online pada 2024

Houthi tidak membantah terlibat dalam serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah. Namun, menurut perwakilan Ansar Allah, serangan tersebut dilakukan terhadap kapal milik Israel atau sedang menuju ke negara tersebut.

Menurut para pemberontak, situasi ini dapat diatasi jika kapal-kapal tersebut berhenti berlayar melalui Laut Merah, dan Amerika Serikat serta sekutunya menghentikan upaya mereka untuk memiliterisasi wilayah tersebut.

Perlu diingat bahwa sejak 18 Desember, Angkatan Laut Amerika telah melaksanakan Operasi Penjaga Kemakmuran di Laut Merah.

Peluncurannya secara resmi diumumkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Menurutnya, tujuan utama operasi ini adalah untuk melindungi kebebasan navigasi dari “serangan sembrono Houthi.”

Selain Angkatan Laut Amerika Serikat, rencananya akan melibatkan kapal-kapal asal Inggris Raya, Kanada, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Norwegia, Bahrain, dan Seychelles dalam menjalankan tugas di Laut Merah.

Mengutip data dari sumbernya di Pentagon, surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa Amerika Serikat telah membentuk kelompok angkatan laut paling kuat di kawasan Laut Merah selama beberapa dekade terakhir.

BACA JUGA:Cara Membuat Sup Buah Pir, Senjata Ampuh Lawan Batuk dan Pilek di Musim Hujan

Kategori :