Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Upaya Pertahankan Pengaruh, Pentagon Berencana Menyerang Houthi di Yaman

Upaya Pertahankan Pengaruh, Pentagon Berencana Menyerang Houthi di Yaman

Upaya Pertahankan Pengaruh, Pentagon Berencana Menyerang Houthi di Yaman--ilustrasi

RADARKAUR.CO.ID - Militer AS mengaku berhak membalas serangan Houthi Yaman setelah serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah, kata Pentagon.

Sebelumnya, Komando Pusat AS mengklaim bahwa ada beberapa serangan terhadap kapal sipil menggunakan rudal dan UAV di perairan internasional di Laut Merah. Dan kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS USS Carney mengaku telah menembak jatuh drone dan rudal yang diluncurkan dari Yaman.

Pakar militer percaya bahwa Washington kini tidak mampu membiarkan konflik terbuka dengan salah satu negara di kawasan Timur Tengah.

"Militer AS berhak membalas Houthi Yaman dari gerakan Ansar Allah setelah serangan terhadap kapal di Laut Merah," kata wakil sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh dalam pengakuannya kepada wartawan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Moscow Dilanda Cuaca Dingin yang Tidak Normal

BACA JUGA:Kyiv Terus Meminta Uang kepada AS, Sementara Nasib Ukraina berada di Ujung Tanduk

"Jika kami memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap Houthi, tentu saja kami akan memilih waktu dan tempat sendiri. Saya tidak akan mendahului menteri, saya tidak akan mendahului presiden sehubungan dengan tindakan apa pun, tapi kami selalu berhak untuk merespons,” katanya, mengomentari pertanyaan seorang jurnalis tentang kemungkinan reaksi AS.

Pada saat yang sama, perwakilan Pentagon menghindari menjawab pertanyaan secara langsung apakah kapal perusak Angkatan Laut AS USS Carney diserang bersama dengan kapal sipil di Laut Merah.

"Kami telah mengambil tindakan terhadap drone tertentu yang menuju ke beberapa kapal kami di Laut Merah atau selama perjalanan mereka. Sekali lagi, kami terus menganalisis serangan-serangan ini," kata Singh.

Juru bicara Pentagon juga mengklaim bahwa tidak ada hubungan antara eskalasi konflik Palestina-Israel, serangan terhadap fasilitas militer AS di Suriah dan Irak, serta serangan di Laut Merah, dan Washington sedang mempertimbangkan insiden ini secara terpisah.

BACA JUGA:Merek Rusia dan China menguasai lebih dari 90 Persen Pasar Mobil Baru di Federasi Rusia

BACA JUGA:Anies Baswedan, Capres Nomor 1 Kunjungi Bengkulu, Simak Rundown Berikut

Pertempuran Laut

Ingatlah bahwa pada tanggal 3 Desember, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim bahwa empat serangan menggunakan rudal dan kendaraan udara tak berawak terhadap tiga kapal komersial terjadi di perairan internasional di bagian selatan Laut Merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: