Kedua senyawa ini berperan sebagai antioksidan yang kuat. Mereka melawan radikal bebas dalam tubuh, yang jika dibiarkan tidak terkendali, dapat menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan risiko perkembangan sel kanker.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa crocin dan crocetin memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Mereka dapat mempengaruhi jalur biokimia yang terlibat dalam perkembangan sel kanker, sehingga memiliki sifat anti kanker.
BACA JUGA:Bagaimana Situasi Seputar Penuntutan Donald Trump di Amerika Serikat Berkembang?
Salah satu mekanisme kerja crocin dan crocetin adalah melalui induksi apoptosis, yaitu proses "kematian sel terprogram." Ini penting dalam menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
Senyawa-senyawa ini juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan yang berkepanjangan dapat menjadi faktor risiko pengembangan kanker.
Antioksidan dalam saffron membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak DNA sel dan meningkatkan risiko perkembangan sel kanker.
Dengan melawan radikal bebas, saffron memberikan perlindungan tambahan pada sel kulit, mencegah kerusakan dan melindungi integritas struktural sel.
Dengan meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, saffron dapat membantu mengurangi risiko kanker kulit, terutama karena paparan sinar UV yang berlebihan.
Walaupun penelitian masih terus dilakukan untuk memahami sepenuhnya potensi saffron sebagai agen anti kanker, bukti awal menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam saffron bisa menjadi bagian penting dari strategi pencegahan kanker dan mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
BACA JUGA:Bagaimana Situasi Seputar Masalah Alokasi Bantuan ke Ukraina berkembang di Kongres AS?
3. Anti-Inflamasi
Senyawa anti-inflamasi dalam saffron, seperti crocin dan crocetin, bekerja dengan menghambat mediator peradangan.
Ini berarti saffron dapat membantu mengurangi respons peradangan pada tingkat seluler, yang seringkali menjadi penyebab kemerahan dan iritasi pada kulit.
Sifat menenangkan saffron membuatnya sangat cocok untuk kulit yang sensitif atau rentan terhadap iritasi. Dengan meredakan peradangan, saffron membantu mengurangi gejala kulit sensitif, seperti gatal-gatal atau kemerahan yang dapat disebabkan oleh paparan zat-zat iritan.
Saffron juga dapat mendukung proses penyembuhan pada kulit yang terluka atau mengalami iritasi. Sifat anti-inflamasi dan regeneratifnya merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru, membantu mempercepat proses pemulihan.