Kepala DLH Kabupaten Kaur Henry Faizal, SE, M.Si melalui Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Kaur Amir Mahmud, SE beberapa Waktu lalu mengakui persoalan sampah ini adalah pekerjaan rumah.
DLH Kaur memiliki armada terbatas dan anggaran untuk BBM maupun perbaikan armada yang juga terbatas.
DLH Kaur butuh penambahan jumlah armada dan biaya operasional petugas serta biaya perawatan armada.
BACA JUGA:Proyek Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Diluncurkan di Ponorogo
BACA JUGA:Kejari Kaur Launching Aplikasi SI-AKIN, Bukti Transparansi dan Tertib Administrasi
Layanan publik yang juga tidak bisa diberikan oleh Pemda Kaur adalah terkait kepastian kualitas lingkungan hidup masyarakat.
Baru-baru ini, masyarakat Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal meminta DLH Kaur untuk mengecek kualitas air di Sungai Perumbaian.
Karena diduga tercemar limbah dari pabrik pengolahan kepala sawit PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS).
Namun DLH Kaur mengaku tidak dapat memenuhi permintaan itu.
BACA JUGA:KPU Kaur Tetapkan DPS Pilkada Kaur 2024, Jumlah Pemilih Naik Dibanding Pemilu lalu
BACA JUGA:Penyaluran dana BOS di Provinsi Bengkulu Capai Rp245,34 miliar, Ini Rincian per Kabupaten Kota
Untuk mengecek kualitas air perlu dilakukan uji laboratorium yang ada di Kota Bengkulu.
Kepala DLH Kabupaten Kaur Henry Faizal, SE, M.Si mengaku pihaknya tidak punya anggaran untuk melakukaan uji lab kadar kualitas air.
Mirisnya anggaran yang dimaksud adalah anggaran perjalanan dinas untuk membawa sampel air Sungai Perumbaian ke Laboratorium di Kota Bengkulu.