Meskipun hal ini bisa terasa rumit, banyak dari para Generasi Z yang giat untuk mencari tahu tentang berbagai instrumen investasi yang tersedia.
Dalam dunia yang cepat berubah, Gen Z juga cukup giat untuk memanfaatkan teknologi untuk mempelajari saham, obligasi, reksa dana, atau bahkan cryptocurrency.
Dengan memahami risiko dan potensi keuntungan dari setiap instrumen investasi, mereka dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengalokasikan uang mereka untuk investasi jangka panjang.
BACA JUGA:Bittime Genjot Kolaborasi Blockchain dengan Acara BlockMeet Vol.2
BACA JUGA:Nasib Ketua DPR-RI periode 2019-2024 Puan Maharani? Senasib dengan Arsjad Rasjid Ketua TKN-Nya?
4. Jangan Biarkan Pengeluaran Melebihi Pemasukan
Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran mereka setiap bulan.
Meskipun pemasukan besar, pengaturan yang tepat sangat penting untuk menghindari pengeluaran yang tidak terkendali.
Dengan pencatatan yang teratur, mereka bisa mengontrol pengeluaran dan memastikan setiap nominal digunakan dengan bijak.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Perintis 2025, Penerima Dapat Uang Kuliah hingga Biaya Hidup
BACA JUGA:Desak Akses Obat HIV Lenacapavir, Kelompok Pasien ODHA di Indonesia Banding Paten Sekunder
Aksi Generasi Z di Lapangan
Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga riset keuangan terkemuka, Financial Institute Research (FIR), sebanyak 65% dari Generasi Z mengaku bahwa mereka aktif mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran bulanan mereka.
Lebih dari separuh dari mereka juga mengungkapkan bahwa pengeluaran mereka telah berhasil dikurangi setelah menerapkan metode ini.
Data dari survei yang sama juga menunjukkan bahwa sebanyak 78% dari Generasi Z telah mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi.
Baik itu dalam bentuk saham, reksa dana, atau cryptocurrency, setelah mempelajari potensi keuntungan jangka panjangnya.