Sedangkan untuk daging hewan ternak yang terserang ngorok aman untuk dikonsumsi.
Berbeda tempat, pemilik ternak Kecamatan Semidang Gumay Kadir (46) meyebutkan, secara detail tidak tahu berapa kerbau yang mati akibat peyakit ngorok di daerahnya.
Tapi untuk gambaran, di desanya kini hewan ternak sudah sepi.
Kerbau yang biasa banyak di padangan, kini hanya tersisa beberapa ekor lagi.
Penyakit ngorok ini mengerikan, dalam waktu tiga hari hewan kerbau yang sudah dewasa akan mati.
"Kalau di padangan desa kami biasanya kawanan kerbau itu lebih 30 ekor. Kini tinggal beberapa ekor lagi, memang tidak semuanya mati karena terserang penyakit ngorong. Ada beberapa ekor dijual pemiliknnya, tapi yang mati sudah lebih 15 ekor," ungkapnya.(advertorial)