Di antara dentuman musik dan hiruk-pikuk karnaval, Budi tersenyum. Ia merasa hari itu seperti hadiah istimewa.
BACA JUGA:MPP Kabupaten Kaur Siap Beroperasi, Agenda Peresmian Sudah Ditentukan, Simak!!!
Di usianya yang belia, ia paham bahwa hidup sering kali tak memberi banyak kesempatan untuk bahagia.
Setiap minggu, Budi terbiasa menghindar dari kejaran petugas sambil mengais rezeki di antara tumpukan sampah.
Namun, hari ini berbeda. Untuk sekali saja, ia tidak dikejar. Untuk sekali saja, ia merasakan dunia tidak melawan dirinya.
Budi berjalan hingga ke depan Istana Merdeka, menyaksikan iring-iringan meriah dengan artis dan pejabat yang melambaikan tangan.
Namun, bagi Budi, semua itu adalah latar belakang semata.
BACA JUGA:Daftar Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan dan Lembaga Setingkat Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Jalin Silaturahmi, SG Patpuluh FC Tanding Persahabatan dengan Tanjung Kemuning U40
Perhatiannya hanya tertuju pada satu hal: botol-botol plastik yang berserakan, rezeki yang datang tanpa ia sangka.
Mimpi yang Pudar di Pagi Hari
Keesokan harinya, Budi terbangun dengan rasa lelah di sekujur tubuh.
Karung usang di sampingnya masih penuh, seperti mengingatkannya pada karnaval kemarin.
Namun, saat ia melangkah keluar dari gang kecil tempatnya tinggal, ia tahu mimpi indah itu telah berakhir.
Jalanan kembali seperti biasa, ramai dengan kendaraan dan bising klakson.