Kasus Judol di Komdigi Terbongkar, Projo Jadi Pro Judi Online, Budi Arie Disenggol, Tanggapan Rocky Gerung

Rabu 06-11-2024,07:50 WIB
Reporter : Muhammad Isnaini
Editor : Muhammad Isnaini

Pegiat media sosial lainnya menyoroti masalah internal di Kementerian Komunikasi dan Digital, mengatakan, “DHUAAAR!! Ternyata Adi Kismanto pernah ikut test seleksi tenaga pemblokiran dan hasilnya tidak lolos, tapi tetap dipaksakan dipekerjakan di sana dengan status tidak jelas untuk tugas penting ini. Sejak malam ini, Budi Arie akan tidak nyenyak tidurnya.”

BACA JUGA:Kevin Diks Debut Lawan Jepang dan Arab Saudi? Proses Pindah Warga Negara Disetujui DPR RI

BACA JUGA:Kemenag Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Daftar 7 November 2024, Ini Syarat Pendaftaran, Tugas dan Gajinya

Budi kini dikaitkan dengan kasus judi online yang melibatkan 16 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Bekasi, yang belakangan diungkap oleh jajaran Polda Metro Jaya.

Para oknum pegawai Komdigi itu diduga membina sekitar 1.000 situs judi online untuk meraup keuntungan.

Publik pun meminta penjelasan dan pertanggungjawaban dari Budi Arie, mengingat praktik judi online yang dilakukan oleh oknum pegawai Komdigi itu terjadi pada masa Budi menjabat sebagai Menkominfo.

Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai munculnya olok-olokan tersebut merupakan hasil kecerdasan netizen dalam merespons kasus judi online yang meresahkan.

BACA JUGA:Tom Lembong, Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa: Martir Perubahan Politik di Indonesia

BACA JUGA:Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris PERTAMINA, Ada Simon Aloysius Mantiri dan Iwan Bule

Netizen mendorong agar kasus ini terus dilanjutkan alih-alih dibekukan.

"Olok-olok Projo misalnya Pro Judi Online. Kan itu datang dari kecerdasan sekaligus kecerdikan netizen untuk mendorong kasus ini supaya tidak dipetieskan," ujarnya, seperti dikutip dari YouTube @RockyGerungOfficial_2024 pada Selasa 5 November 2024.

Rocky menambahkan bahwa suara ramai netizen di media sosial menjadi faktor penentu agar kasus judi online itu terus berlanjut tanpa diintervensi kepentingan politik.

Suara netizen kerap berasal dari kejujuran demi menjaga agar kasus itu diproses hukum dengan cara yang beradab.

BACA JUGA:Ada TNI dan Polisi Dibelakang Impor Gula Tom Lembong, Jurnalis Senior Ini Ungkap Faktanya

BACA JUGA:Pilkada Kaur 2024, Gusril Pausi Diserang Kampanye Hitam, Sentra Gakkumdu Bahas Laporan

"Netizen menjadi perlambang pertama atau unsur pertama di dalam upaya untuk mendesak penuntasan dari kasus ini," katanya.

Kategori :