BACA JUGA:Ini Cara Cek Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024, Simak Masa Sanggahnya
"Pembinaan itu maksudnya dijaga agar tidak terblokir," kata tersangka tersebut.
Dari pembinaan itu, oknum pegawai Komdigi diduga mendapatkan upah balas jasa hingga Rp 8,5 juta per situs, yang jika dihitung dapat mencapai Rp 8,5 miliar.
Desakan agar Polri memeriksa Budi Arie juga disuarakan oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan.
Dia meminta Polri memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, terkait keterlibatan pegawai Kemenkominfo dalam kasus judi online.
BACA JUGA:2 Kebijakan Presiden Prabowo Subianto Dinilai Koreksi Jokowi, Ini Soal Pindad dan Sritex
"Pegawai Komdigi yang ditangkap terkait judi online itu adalah pegawai yang bekerja saat Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo. Jadi, Polri juga harus memeriksa dan menyelidiki Budi Arie apakah terlibat atau tidak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 5 November 2024.
Adi mengungkapkan bahwa keterlibatan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) patut diduga, terutama berkaitan dengan jebolnya Pusat Data Nasional (PDN) saat Budi menjabat.
"Apalagi saat itu, dia sangat bersemangat sekali menggembar-gemborkan pemberantasan judi online. Dan di saat itulah PDN kita jebol. Itu wajib diselidiki," kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menyebutkan bahwa situasi ini menjadi tantangan bagi Polri dalam mewujudkan Asta Cita Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Scavenger Haunt: Acara Kreatif Sambut Mahasiswa Baru Hubungan Masyarakat di BINUS Malang
BACA JUGA:Bodypack Igloo Dopp Kit, Pengatur Praktis untuk Barang Penting Anda
"Kami menunggu keberanian Polri dalam memeriksa siapapun yang terlibat termasuk para petinggi negeri," ujarnya.
Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang berhasil membongkar jaringan judi online internasional SLOT82-78 yang dikendalikan warga Cina.
Tiga tersangka baru telah ditangkap, bersamaan dengan penyitaan uang senilai Rp70,2 miliar.