Mandi Laut Tidak Diawasi, Bocah SD Meninggal Tenggelam

Mandi Laut Tidak Diawasi, Bocah SD Meninggal Tenggelam

BENGKULU SELATAN (BS) – Bocah SD di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) warga Desa Ketaping Kecamatan Manna, Aidil Bin Atyubi meninggal dunia akibat tenggelam di laut. Saat mandi laut di tepi pantai bersama tujuh orang rekan, Minggu (25/10) sekira pukul 10.00 WIB. Mereka mandi tanpa diawasi oleh orang tua. Pada saat melihat korban tenggelam ketujuh rekannya panik lalu mereka melaporkan kepada masyarakat setempat. Sehingga dilakukan pencarian oleh masyarakat setempat namun korban belum ditemukan. Mendengar kabar adanya korban tenggelam tim Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama masyarakat melakukan pencarian korban. Alhasil selama lebih dari empat jam melakukan pencarian korban akhirnya di temukan di tepi pantai tidak jauh dari tempat tenggelam korban. Kronologis kejadian korban, saat itu korban bersama tujuh rekanya mandi air laut di tepi pantai Desa Ketaping. Kebetulan saat itu laut sedang pasang, sedang asik mandi laut korban di tarik arus air laut ke tengah. Sehingga, menyebabkan korban tenggelam sedangkan tujuh orang temannya panik lalu melaporkan kepada warga setempat. Pjs Kepala Desa Ketaping Kecamatan Manna, Kamarsyah melalui Sekdes Yudi membenarkan, bahwa korban tenggelam meninggal dunia pada saat mandi laut di tepi pantai bersama rekanya-rekanya. Sedang asik bermain-main dengan air laut korban di seret arus laut ke tengah sehingga menyebabkan korban tenggelam meninggal dunia. Setelah di lakukan pencarian akhirnya jasad korban di temukan di tepi pantai tidak jauh dari tempat tenggelam korban kurang lebih 50 Meter. “Korban hanyut (kemarin,red) sekira pukul 10.00 WIB, korban di temukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi badan pucat. Dari tempat jesad korban di temukan mandi ,” ujarnya, Minggu (25/10). Lanjutnya, atas kejadian ini mereka berharap kepada orang tua agar memperhatikan anak-anaknya. Jangan sampai membiarkan anak-anaknya mandi laut tanpa sepengetahuan orang tua. Sebab, yang di takutkan bisa terjadi hal yang tidak di ingin seperti halnya kejadian ini. Terlebih lagi saat ini Kabupaten BS terus di guyur curah hujan yang tinggi. Sehingga menyebabkan kondisi laut kurang bersahabat. “Kita harapakan kejadian ini tidak terulang kedua kalinya. Dengan catatan masyarakat harus memperhatikan anak-anaknya pada saat bepergian. Karena, itu merupakan kewajiban,” ujar dia. Terpisah, Kepala Basarnas BS, Sualin Dani mengatakan, mendapat kabar ada warga Desa Ketaping tenggelam. Mereka langsung bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dengan mengerah lima personil satu perahu karet untuk ikut melalukan pencarian korban. Setelah lama berjuang mencari korban akhirnya di temukan kurang lebih 300 meter dari TKP. Korban tenggelam di temukan dalam keadaan meninggal dunia.(rjs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: