Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Petambak Nakal Akan Disanksi

Petambak Nakal Akan Disanksi

BINTUHAN – Pelaku usaha tambak udang diingatkan kembali. Apabila terbukti dengan sengaja membuang limbah tambak tanpa memikirkan ekosistem, Dinas Perikanan (DP) tidak akan segan-segan melakukan penindakan dan menjatuhkan sanksi. Mulai dari sanksi teguran secara lisan dan tertulis hingga saksi terberat, yakni pencabutan izin maupun hukum pidana. “Bagi petambak yang bandel atau sengaja melakukan hal-hal yang melanggar aturan, Dinas Perikanan tidak akan segan-segan melakukan penindakan,” ungkap Kadis Perikanan Kaur, Edwar Heppy, S.Sos melalui Kasi Perizinan Usaha Perikanan dan Pengawas Perikanan, Elyan Jumedi, S.Pi, M.Si, Jumat (13/11). Untuk mencegah dampak lingkungan yang diakibatkan hadirnya tambak, akan diupayakan untuk melakukan pengawasan. Para pengusaha tambak akan dilakukan pendampingan dan pembinaan secara rutin pada setiap kesempatan. Namun, jika tetap membandel akan diberi sanksi secara administrasi, bahkan sampai ke pidana. “Secara umum limbah tambak tidak membahayakan jika dibuang ke laut, tetap masih pada ambang batas PPM yang masih bisa ditolerir lingkungan,” terangnya. Lanjut Kasi, tambak juga harus dilengkapi oleh instalasi pengolahan limbah dengan membuat saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sehingga limbah yang dibuang ke laut sudah bisa diminimalisir. Yang agak rentan itu terjadi pada saat panen. Karena ada sedikit peningkatan ammonia (gas kimia). Namun, kadar amonia ini sepanjang proses budidaya berlangsung selalu ditekan oleh petambak dengan memperbaiki kualitas air dan memasukkan zat-zat yang bisa menekan kadar amonia. Sebab, jika ada peningkatan ammonia, udang yang dibudidaya akan mengalami kematian. Udang vaname yang dibudidayakan oleh petambak, lebih sensitif dari ikan. Jika ada perubahan sedikit saja, maka di dalam kolam akan mengalami kematian. Itu artinya limbah yang dibuang, kadar racunnya tidak terlalu berbahaya. Hanya saja jika petambak tidak mengelola tambak dengan benar, akan membahayakan lingkungan, terutama jika petambak mempergunakan zat steril yang berlebihan. Setidaknya ada sedikit tekanan untuk ekosistem terumbu karang. Jika kadarnya tepat, dampak itu akan bisa ditekan minimal.(ujr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: