Jangan Malas, Berkaca pada Pendidikan Zaman Penjajahan
MUARA SAHUNG - Bidang pendidikan salah satu sektor yang mengalami dampak Pandemi Covid-19 paling besar yang dirasakan masyarakat Kabupaten Kaur. Adalah memudarnya semangat belajar didalam generasi milenial, lantaran lamanya waktu belajar dirumah masing-masing. Dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini anak-anak tidak dapat di awasi secara penuh oleh tenaga pendidik. Tokoh agama (toga) sekaligus tokoh masyarakat (tomas) Desa Muara Sahung, H. Samsani (86) mengatakan, seharusnya tak ada alasan bagi pelajar untuk malas belajar. Dia mengajak kaum milenial untuk mengulas kembali, pengalaman pahit dunia pendidik di era kolonial Belanda. Dimana kala itu masyarakat pribumi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan formal. "Tak semua orang dapat mengenyam pendidikan. Hanya diperentukan bagi kalangan tertentu saja. Lalu suasana kelas juga di bagi berdasarkan kasta dan golongan. Berbeda dengan saat ini dimana semuanya dapat bersekolah. Lalu semua di beri pendidikan yang sama. Lantas dimana alasan untuk malas belajar," ungkapnya pada RKa, Rabu (6/1). Bila menjadikan Pandemi Covid-19 sebagai alasan membuat tak dapat dilakukannya pembelajaran secara maksimal. Dia membandingkan dengan pembelajaran dizamannya. Dimana setiap saat bisa terjadi adu senjata. Dan sudah barang pasti mengancam nyawa pelajar. Namun didasari rasa cinta kepada Negeri. Dia bersama teman-temannya melupakan ancamam tersebut. "Ini pesan saya untuk pelaku dalam dunia pendidikan di Kabupaten Kaur. Kalau memang mencintai Negara kita. Belajarlah secara tekun untuk pelajar. Dan jalankan kewajiban secara maksimal. Bila kami dulu belajar kerena untuk meraih kemerdekaan. Maka kalian belajar untuk mengisi kemerdekaan," ujarnya berpesan. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: