Miris, Bangunan Laboratorium SMPN 24 Kaur Tampak Hancur

Miris, Bangunan Laboratorium SMPN 24 Kaur Tampak Hancur

Inilah keadaan ruangan laboratorium SMPN 24 Kaur di Desa Sulawangi Kecamatan Tanjung Kemuning tinggal menunggu ambruk, Sabru (16/7). Herpin/RKa--

radarkaur.co.id, TANJUNG KEMUNING - SMPN 24 Kaur yang berada di Desa Sulawangi Kecamatan Tanjung Kemuning memiliki 73 orang siswa dan siswi.

Mereka belajar terbagi di empat Rombongan Belajar (Rombel) yang terbagi di kelas VII sebanyak 1 rombel, Kelas VIII sebanyak 1 rombel dan Kelas IX sebanyak 2 rombel. 

BACA JUGA: Launching Pandawa Music Getarkan Kota Bintuhan

Tetapi saat Radar Kaur (RKa) menyambangi sekolah tersebut ada salah satu bangunan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut keterangan Kepala SMPN 24 Kaur Albadadi,S.Pd yang baru menjabat sebagai pimpinan di sekolah tersebut, kalau labor IPA sudah sangat lama rusak dan tidak pernah ada perbaikan.

“Kalau dari data dapodik sekolah, dibangun pada tahun 2004 yang lalu, dan belum pernah ada perehapan, untuk sementara dibiarkan saja seperti itu,”kata Albadadi.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Semaput Pasca Laka, Warga Masria Baru Dibawa ke RSUD Kaur

Lanjutnya, siswa dan siswi saat jam sekolah tidak dibiarkan bermain di lingkungan gedung labor IPA. Ditakutkan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Dari atap sampai lantai dasarnya sudah bisa dikatakan sepenuhnya rusak parah, jika dipersentasekan sudah mencapai 65 persen kerusakanya. Bukan hanya gedung labor IPA yang rusak parah, masjid di sekolah inipun atap dan plafonnya juga rusak parah,” ujar Albadadi.

Alabadi mengakui kalau dia sedikit takut dengan keadaan gedung yang sudah mengancam jiwa siswa dan siswi mereka, dia berharap sekali ada perbaikan pada gedung laboratorium IPA tersebut.

BACA JUGA: 3 Bonggol Raflesia Arnoldi Mekar Serentak di Kaur

Salah satu wartawan menghubungi Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur Muslim,S.Pd, dia mengatakan pihak sekolah harus memperbaiki Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Sarana Prasarana (Sarpras) guna untuk mengetahui fisik bangunan tersebut.

“Jika Dapodik Sarpras tersebut sudah baik tentu hal ini akan tampak pada aplikasi di kementrian Pendidikan, otomatis tahun 2023 yang akan datang pemerintah akan membangun gedung baru karena untuk rehab yang akan datang diadakan,” ujar Muslim saat dihubungi via telepon. (pin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: