Mahasiswa Unpas : Penelitian Cemaran Sungai Wayhawang Tidak Transparan

Mahasiswa Unpas : Penelitian Cemaran Sungai Wayhawang Tidak Transparan

Dedi As Rafi'i--

radarkaur.co.id, MAJE – Berdasarkan hasil laboratorium Sucofindo Jakarta, Sungai Wayhwang Desa Wayhawang Kecamatan Maje tidak tercemar oleh air limbah tambak udang PT Dua Putra Perkasa Pratama.

Bahkan ini ditegaskan Bupati Bupati Kaur H. Lismidianto, SH, MH. Kata Bupati Kaur, air Sungai Wayhawang masih diambang batas. Bukti hasil Lab sudah diterima Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaur.

Dia juga meminta agar warga Wayhawang tidak terpengaruh dengan informasi yang sengaja memancing polemik. Adanya informasi bahwa sungai tercemar untuk mengadu domba antara warga Wayhwang dengan perusahaan tambak udang.

BACA JUGA: Demi Keamanan, Gunakan Life Jacket Ketika Melaut

Menurut mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Dedi As Rafi'i, pengambilan sampel Sungai Wayhwang sekaligus penelitian sampel di Laboratorium Sucofindo Jakarta tidak transparan.

Buktinya, tambak udang Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP) Desa Linau tidak melibatkan warga Wayhwang saat proses pengambilan sampel di sungai, pengiriman sampel hingga proses penelitian sampel. Sedangkan warga Wayhwang adalah korban dari limbah yang dibuang perusahaan PT DPPP.

BACA JUGA: SDN 21 Kaur Sudah Ada Guru Olahraga

"Semestinya untuk membuktikan keakuratan warga Wayhwang dilibatkan dalam pengambilan sampel, pengiriman sampel hingga proses penelitian sampel. Maka warga tahu bahwa yang dikirim dan dilakukan penelitian memang air Sungai Wayhwang," katanya, Minggu (24/7).

Dia menilai, ada kejanggalan dari hasil uji laboratorium yang dilakukan PT DPPP. Selain tidak melibatkan warga wayhwang.

BACA JUGA: Tanggapan Terhadap 12 Besar Calon Bawaslu Provinsi Bengkulu Dimulai Hari Ini, Caranya?

Hasil uji laboratorium baru keluar selama 30 hari, menurutnya itu bukan waktu yang ideal bahkan tidak masuk akal. Agar persoalan warga Wayhwang dengan PT DPPP bisa selesai.

Bupati Kaur, H. Lismidianto, SH, MH  mengadakan forum rapat khusus dengan warga Wayhwang.

"Permasalahan seperti ini harus dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda. Jangan cuma satu sudut saja, karena seorang pemimpin yang di pilih oleh rakyat harus memahami rakyatnya dan mendengarkan aspirasi rakyatnya," tegas dia. (rjs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: