Siapa Membunuh Putri (2)
Siapa Membunuh Putri--(dokumen/radarkaur.co.id)
Saya agak syok mendengarnya.
Bahagia dan senang tentu saja, membayangkan gaji naik, bangga karena dapat promosi padahal baru enam bulan kerja, tapi gamang, karena belum yakin dengan kemampuan saya.
Sementara saya juga belum akrab juga dengan istilah-istilah itu, apa tugasnya, dan yang pasti besar tanggung-jawabnya.
Redpel itu redaktur pelaksana. Korlip itu koordinator liputan. As di depan dua kata itu berarti asisten.
"Jangan main-mainlah, Bang. Bukannya harus jadi redaktur dulu? Abang pernah jelaskan ke saya perlu dua tahun minimal di lapangan sebelum jadi redaktur. Ini saya malah jadi...." kataku tak menyelesaikan kalimatku, dia pasti tahu apa yang mau kukatakan.
"...ini serius, Dur. Aku tak main-main. Ah, kau ini," kata Bang Eel.
"Saya pikirkan dulu, ya, Bang. Boleh, Bang? Saya bikin berita dulu."
"Oke, nanti malam kita ke Patron's Cafe, ya... Kita bicarakan di sana. Kalau sambil makan seafood enak kayaknya hati dan pikiranmu lebih terbuka..." kata Bang Eel.
"Tahu aja, Bang! Habis itu lanjut karaoke ya, Bang?" kataku. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: