Siapa Membunuh Putri (7): Kunci Kamar Kos
Merasa Tertekan Gadis Bengkulu Kabur ke Jaksel, 4 Hari Hilang Ditemukan Bareng Cowok.--(dokumen/radarkaur.co.id)
Saya menemui dua tamu itu.
Anak-anak panti sedang sekolah.
Kecuali yang masuk siang.
Aku minta waktu sebulan.
Mereka bilang paling lama dalam seminggu rumah itu harus kosong.
”Saya harus ketemu dulu dengan anaknya Pak Doni, bahkan Pak Doninya sendiri. Bukannya kami tidak percaya, pada ibu..” kataku.
Si pengacara memberi surat-surat perjanjian kerja sama investasi dan surat persetujuan penyitaan asset.
Saya kira kami memang tak bisa berargumen apa-apa, kami harus segera mengosongkan rumah itu.
Kami toh hanya penyewa, Pak Doni dulu bahkan meminjamkan saja.
Dia punya banyak aset rumah.
Usaha kateringnya di kawasan industri Watukuning, maju pesat, melayani ribuan pelanggan.
Ketika Pak Doni melepas seluruh aset termasuk urusan usaha, anaknnya memungut sewa, untungnya tak mahal.
Kedua tamu itu berpamitan.
Saya dan Bu Yani menyanggupi mengosongkan panti dalam seminggu, paling lambat.
Saya harus menemui Ustad Samsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: