Siapa Membunuh Putri (13): CCTV
Orang seperti sosok Putri dan AKBP Pintor bertengkar di depan pintu ruang karaoke yang sama. --
Dari fakta-fakta itu saja bisa timbul banyak pertanyaan dan bisa dibayangkan apa yang terjadi sebenarnya. Tim yang dibentuk Kapolres bergerak lamban. Itu mencurigakan.
Seakan ada yang ditutupi. Humas polisi menggiring ke isu-isu yang tak pokok. Penahanan Runi belum ada kejelasan.
“Bukan ditahan. Diamankan sementara. Dia sakti utama. Ada kemungkinan mengarah ke tersangka pelaku. Kita tunggu saja hasil kerja tim penyelidik,” kata petugas humas Polresta.
Ketika ditanya apa motif pembunuhan itu, polisi menjawab termasuk itu yang sedang diselidiki tim. Sampai hari itu polisi belum menemukan Awang, pacar Runi yang disebut-sebut sedang diburu itu.
“Berapa oplah sekarang Yon?” tanyaku berbasa-basi. Saya tahu berapa angkanya, karena order cetak tiap malam ada di percetakan.
“Segitu-gitu aja. Nggak seru sekarang. Nggak kayak dulu,” kata Yon.
“Nggak seru gimana?” tanyaku.
Yon bercerita suasana di dalam redaksi Metro Kriminal. Pemred dan GM baru asyik dengan diri sendiri. Ketemu pejabat sana-sini, makan dengan pengusaha. Redaksi tak diurus. Wartawan tak ada yang peduli, jalan sendiri-sendiri. Yon kecewa.
“Dur, saya boleh pindah ke "Dinamika", nggak?”
“Boleh aja kalau kamu mau. Bilang sama Bang Eel, deh,” kataku.
“Kamu bilang dulu ya? Nanti saya menghadap dia. Eh, Eel pacarana sama Nenia ya, Dur?” tanya Yon.
“Mungkin. Kenapa?”
“Sering ketemu mereka di Inn Cafe,” kata Yon.
Saya sudah usul tambah wartawan ke bang Eel. Dia setuju. Rasio anggaran redaksi masih cukup. Selain Yon, ada bergabung dua wartawan baru.
Redaksi kami makin kuat. Yon dengan berita-berita hiburan yang – memang lebih berbau promosi – tapi kreatif itu bikin Dinamika Kota sempurna menggambarkan wajah kota pulau ini di halaman-halaman koran kami. Kota yang dinamis, haus hiburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: