JURNALISME INVESTIGASI: ACTION!!
Ilustrasi Jurnalisme Investigasi--(dokumen/radarkaur.co.id)
Wartawan investigasi harus memahami realitas dan fleksibilitas media yang akan menayangkan karyanya, sehingga pengemasan, teknik penulisan, dan strategi penyampaian isi kepada publik akan tepat sasaran.
Teknik penulisan naskah menjadi bagian yang tak kalah penting. Cara penulisan media cetak dengan radio dan televisi tentu berbeda.
Media cetak disampaikan dengan bahasa tulis yang lebih memiliki ruang mengemas informasinya dalam aneka pilihan menu, seperti teks, foto, atau grafis. Sedangkan radio dan televisi menggunakan bahasa tutur lengkap dengan audio untuk radio dan rekaman video untuk televisi.
Internet: Paling Atraktif!
Dalam hal pengemasan, sebuah laporan investigasi yang dipublikasi media online (Internet) bisa disebut paling atraktif dibandingkan ketiga jenis media konvensional pendahulunya.
Melalui internet, laporan investigasi bisa terdiri dari naskah, foto, aneka grafis, rekaman audio, bahkan video streaming sekaligus.
Di internet, pembaca bahkan bisa dihubungkan ke artikel atau dokumen lain yang relevan, tanpa perlu “mengotori” artikel utama atau round up-nya dengan berbagai catatan kaki, atau anak kalimat.(bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: