Siapa Membunuh Putri (30): Koran Berlumur Darah

Siapa Membunuh Putri (30): Koran Berlumur Darah

Ilustrasi pembunuhan putri--

”Mas Dur saya fotokopikan ya?” tanya Restu. 

Saya iyakan saja. Pura-pura bahwa kami belum punya berkas itu. Kalau pengacara yang mendapatkannya saya kira itu wajar, dia memang bekerja untuk membela kliennya.

Kalau Pak Rinto? Orang sipil biasa itu? Saya hanya bisa membayangkan ada jejaring pengaruh yang bisa digerakkan olehnya. 

Restu menjelaskan sulit bagi kliennya untuk bebas, tapi dia akan perjuangkan hukuman yang seringan-ringannya.

Makanya dalam sidang-sidang dua kliennya tak pernah berbelit-belit dan tak pernah ragu memberikan keterangan. Sangat kooperatif. Itu akan jadi hal yang meringankan.

Tugasnya untuk meyakinkan majelis hakim bahwa otak dari kasus ini –adalah AKBP Pintor – dan dia harus jadi tersangka sudah tercapai. 

Tentang Woman Worker Care kami dapat info tambahan yang menarik dari Restu. Ia pernah menangani kasus pekerja perempuan yang diadvokasi oleh LSM tersebut.

”Biayanya waktu itu dibantu Pak Rinto. Secara tidak langsunglah. Dibayar dari dana CSR perusahaan yang dia komisarisnya,” kata Restu. 

Di luar percakapan soal kasus Putri dan LSM itu,  pengacara Restu menawari saya untuk bergabung di tim suksesnya.

Beberapa kali kami memuat berita pernyataannya siap maju di pilwako Borgam. Ia menyatakan diri siap berkompetisi sebagai calon wali kota, tapi dia realistis saja.

Secara politis lebih besar peluang menang apabila dia mengambil posisi wakil wali kota untuk calon Alkhaidir, tokoh Melayu nonpartai, yang sangat populer itu. 

 ”Mas Restu pasti saya bantu, tapi jangan masukkan secara resmi di tim sukses,” kata saya berbasa-basi.

”Kalau perlu Nurikmal atau nanti wartawan kami yang lain kami tugaskan khusus untuk menulis berita-berita terkait Mas Restu. Apalagi kalau Mas Restu pasang iklan,” kata saya, mengeluarkan sedikit jurus  marketing dalam diri saya. 

”Tenang, Mas Abdur. Kalau soal itu, saya mengertilah. Sudah ada bujetnya. Dari partai ada. Dari sumber lain juga ada. Nanti ketemu Pak Ameng, ya,” katanya.

Saya ingat, Bang Ameng adalah pengurus partai lain yang sudah nyatakan berkoalisi dengan partainya Mas Restu di pilwako.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: