Tulisan Pendek
Mo Salah memperdaya pemain Man City kemudian mengecoh kiper dan mencetak gol.--(dokumen/radarkaur.co.id)
Kasihan. Juga kasihan pada pelatih Jurgen Klopp yang terlihat kian tua dan kurus.
Saya akan memilih seperti Eka Damayanti, istri almarhum Nawi Aremania itu: tidak mau melihat pertandingan ketika Arema sudah kalah oleh Persebaya.
Ternyata, sampai 10 menit, City belum bisa memasukkan gol. Pun 20 menit. Tumben.
Ngantuk pun mulai hilang. Timbul semangat. Babak pertama Anda sudah tahu: masih 0-0.
Di babak kedua terjadilah drama itu. Khas Mohamad Salah. Dan hanya bisa dilakukan oleh Mohamad Salah.
Saat itu kiper Liverpool, Alisson Becker, menendang bola sangat keras. Sampai terjatuh. Agar bola bisa langsung sampai Salah di depan sana.
Salah memang dihalangi pemain belakang City, Joao Cancelo, tapi Salah berhasil menggiring cepat bola itu untuk tinggal hanya berhadapan dengan kiper City. Gol.
Liverpool ternyata menang.
Drama itu bikin bencana. Bukan bagi City, tapi bagi saya.
Adegan itu sangat mengganggu. Membuat tidak mengantuk sampai jam 02.00.
Padahal Senin pagi itu padat sekali. Padahal rupiah memprihatinkan sekali. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 18 Oktober 2022: Rp 15.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: