Lewat Tengah Malam
Paul Peloci dana Nancy Peloci--(dokumen/radarkaur.co.id)
Kata-kata terakhir itu membuat Paul khawatir. David bisa memukulnya dengan hammer. Lalu mengikatnya. Maka Paul membalik badan dan berusaha merebut hammer itu. Umur 82 melawan umur 42 tahun.
Bersamaan dengan perebutan hammer itu dua polisi datang. Persis dua menit setelah kontak dengan 911.
Polisi memencet bel di pintu depan. David minta agar Paul jangan membukakan pintu. Hammer masih dipegang dua orang.
Sambil akan membukakan pintu Paul tidak melepaskan hammer itu. Hammer masih jadi rebutan. Paul membuka pintu dengan tangan kiri. Teras rumah itu hanya remang-remang. Paul pun menyapa polisi yang datang. Dengan sikap yang biasa saja dan tangan kanannya masih memegang hammer.
Polisi pun bertanya apa yang sedang terjadi. Yang duluan menjawab justru David. "Semuanya baik-baik saja," ujar David kepada polisi.
Polisi lantas menyalakan sentolop. Terlihatlah David dan Paul sama-sama memegang hammer yang sama.
"Jatuhkan hammer itu," perintah polisi.
"Tidak," jawab David. Serentak dengan itu David menyendal hammer tersebut hingga terlepas dari tangan Paul. "Hei, hei, hei," sergah Paul tanpa mampu menguasai hammer itu.
Sesaat kemudian David melangkah mundur. Dengan kekuatan penuh ia ayunan pemukul itu ke kepala Paul. Bang! Paul roboh. Darah pun tumpah. Luka di kepala membuat darah lebih banyak keluar.
Tiga menit Paul tak sadarkan diri.
Polisi mengejar David dan meringkusnya.
Lewat alat komunikasi polisi minta bantuan tenaga. Juga ambulans. Tenaga medis dari tim pemadam kebakaran pun tiba. Paul, pengusaha keuangan itu, dibawa ke rumah sakit umum Zuckerberg San Francisco. Ia harus menjalani operasi keretakan tempurung kepala. Juga untuk luka di tangan kanannya.
Di ambulans Paul mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak kenal David. Hammer pemukul itu juga bukan milik keluarga. Berarti David yang membawanya ke rumah Paul. Itu juga terbukti dari isi tas yang ditinggalkan di dekat pintu. Masih ada satu hammer lagi di tas itu. Juga masih banyak zipper-nya. Ditemukan juga kartu bus kota.
Ketika dilakukan penggeledahan di rumah David ditemukan masih ada beberapa hammer sejenis, pedang, dan tidak ditemukan senjata api.
Dari hasil pemeriksaan terhadap David motif utamanya adalah politik. "Saya sakit hati atas kegilaan Washington dalam berbohong. Saya datang ke sini untuk bicara-bicara dengan istrinya," ujar David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: