Harga BBM Mulai Turun Disini Per 13 Desember, Daftar Harga BBM Vivo, Pertamina, BP dan Shell di Seluruh SPBU
Harusnya Pertamax Turbo Bukan Pertalite, Jenis BBM Ini Dibutuhkan Menuju Indonesia NZE.--Tangkapan Layar laman resmi ReforMiner Institute.
Ditengah hiruk pikuk aturan baru BBM yang dikeluarkan Kementerian ESDM terkait 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di Indonesia mulai 1 Januari 2023.
Publik kembali dikejutkan dengan kemunculan Info BBM bahan bakar pengganti BBM.
Bahan bakar baru pengganti BBM ini digadang lebih murah dan irit dari Pertalite.
Pertalite merupakan BBM dengan kadar oktan RON 90. Pertalite atau BBM RON 90 ditetapkan sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Pasca ditetapkan sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan maka 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di Indonesia mulai 1 Januari 2023.
Sementara bahan bakar pengganti BBM yang digadang lebih murah dan irit dibanding Pertalite bernama CNG.
Namun bagaimana fakta sebenarnya dengan bahan bakar pengganti BBM bernama CNG itu.
Dirilis radarkaur.co.id dari laman resmi pertamina disebutkan bahwa pemerintah menghadirkan bahan bakar baru pengganti BBM bernama CNG.
Bahan Bakar baru pengganti BBM ini diklaim 55 persen lebih irit dibanding Pertalite. Harganya Rp 3 ribu per liter.
Langkah pemerintah menghadirkan bahan bakar baru pengganti BBM karena untuk menekan dampak dari emisi gas buang kendaraan bermotor dengan mengembangkan dari berbagai teknologi. Setelah melalui kendaraan listrik maka teknologi yang dihadirkan berikutnya adalah bahan bakar alternatif.
Solusinya, muncul bahan bakar baru pengganti BBM 55 persen lebih irit dibanding Pertalite.
Pertamina mengklaim harga pengganti BBM bensin itu Rp 3 ribuan per liter.
Bahan bakar pengganti BBM bensin 3 ribuan per liter tersebut adalah CNG.
Berikut Fakta Bahan Bakar Baru Pengganti BBM
Bahan bakar baru pengganti BBM itu bernama CNG.
CNG sendiri adalah bahan bakar gas yang dibuat dengan melalui kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam atau disebut juga dengan Compressed Natural Gas.
Pengganti BBM bensin Rp 3 ribuan ini lebih murah dari bahan bakar minyak.
CNG juga diungkap Pertamina lebih efisien serta mempunyai peforma yang tak kalah dari bensin.
Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara), M Haryo Yunianto menjelaskan penggunaan CNG sebagai pengganti bbm bensin lebih irit 55 persen dibanding dengan Pertalite.
Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG juga tinggal menambahkan tabung CNG berukuran 14 x 53 cm sehingga tidak mengganggu kenyamanan dalam berkendara untuk digunakan pada sepeda motor.
M Haryo Yunianto menjelaskan selain harga CNG lebih murah dari bensin, CNG juga memiliki performa lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi.
Dengan tingkat oktan tinggi tentunya akan dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga CNG tak hanya memberikan performa yang baik namun juga menghasilkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Masih dengan M Haryo Yunianto, perhitungan yang dilakukan Pertamina, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari, jika di konversi ke CNG maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih pengganti bensin lebih irit 55 persen.
Tentunya safety menjadi salah satu aspek penting, menurut Haryo tingkat keamanan atau safety CNG terbilang sangat baik aman karena memiliki tekanan 200 bar, dengan tangki yang lebih besar ketimbang LGV dan terbuat dari material baja.
CNG sendiri juga telah digunakan di berbagai negara sebelumnya, terutama untuk transportasi umum.
CNG Bisa Digunakan di Kapal Nelayan
Sedangkan di Indonesia, CNG telah digunakan untuk angkutan umum, antara lain bus Transjakarta, mobil dan bajaj serta sepeda motor.
Harga CNG Rp 3.100 per liter setara premium (lsp) dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 4.100 per lsp.
Selain di Indonesia CNG digunakan di daerah-daerah yang memiliki sumber gas bumi sehingga saat ini tak mengherankan kalau SPBG CNG masih terbatas jumlahnya.
Setelah melakukan uji coba, pihak Pertamina menglaim bahwa pengisian sekali full tank CNG bisa untuk 100 km bagi sepeda motor.
Haryo juga menjelaskan selain untuk penggunaan CNG di sepeda motor, nantinya CNG juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serrta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.
Pihak pertamina juga menrgetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.
Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.
Tentunya perangkat ini dirancang dengan tingkat safety yang tinggi dalam mendukung daya jelajah hingga 50 km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.
Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma msin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite. Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp 7.2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).
“Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027.
Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP. Dampak lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1.25 T per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3000 rupiah per liter,” ungkap Haryo.
Dalam mendukung program pengganti Pertalite dengan CNG tersebut, pigak Pertamina akan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.
Saat ini tersdapat 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi.
Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.
Selain itu hal ini juga untuk meningkatkan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.
Apa saja alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin yang efektif? Anda akan mengetahuinya di artikel ini. Saat ini jumlah kendaraan yang semakin banyak bahkan membludak. Hal itu membuat kebutuhan bensin terus meningkat. Bahkan bisa habis jika digunakan secara terus menerus. Seperti yang diketahui bahwa bensin dan solar merupakan SDA yang tidak bisa diperbarui. Oleh sebab itu, diperlukan bahan bakar kendaraan alternatif yang bisa menggantikan bensin dengan baik. Dibandingkan dengan bensin, bahan bakar alternatif tersebut lebih ramah lingkungan lho. Lalu apa saja alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin yang efektif tersebut? Silahkan simak dibawah ini ya!
Etanol
Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin pertama adalah Etanol. Jika dilihat dari namanya etanol merupakan campuran dalam minuman alkohol. Yang membedakannya adalah etanol yang satu ini telah dicampurkan dengan bensin. Umumnya cairan yang satu ini digunakan untuk mobil penumpang. Kebanyakan cairan ini digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian dan moped.
Etanol berasal dari proses fermentasi gula secara alami, berasal dari tanaman menggunakan ragi yang distilasi dan dikeringkan. Bensin yang dicampur dengan etanol mampu mengoksidasi bahan bakar sehingga membuat bekerja lebih efektif dan mengurangi emisi. Hal tersebut membuat etanol menjadi salah satu energi alternatif yang baik digunakan untuk mengurangi pencemaran udara.
Biomassa Methane
Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin yang satu ini bisa Anda jumpai di sekitar sumber minyak bumi. Kebanyakan biomassa metana diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, sampah, lumpur limbah dan bubuk kopi atau teh. Sayangnya kuantitas metana dihasilkan tidak terlalu besar sehingga penggunaan hanya sebatas bahan bakar heater rumahan.
Hidrogen
Saat ini hidrogen bisa dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan hasil pembakaran menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan efisiensi mesin. Sayangnya masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut. Para ahli sementara mengemukakan bahwa kualitas hidrogen superior lebih baik dibandingkan bensin. Proses pembakaran, hidrogen hanya membutuhkan suhu pengapian rendah. Hal ini akan berdampak besar pada pengeluaran jumlah polutan dengan kadar yang jauh lebih sedikit.
Bensin Sintetis
Selanjutnya ada bensin sintetis. Mungkin Anda belum familiar dengan alternatif bahan bakar yang satu ini padahal bensin sintetis sudah ada dan diproduksi sejak 100 tahun silam. Tepatnya diproduksi sejak tahun 1919. Bahan bakar alternatif yang satu ini sering digunakan untuk mesin tempur semasa perang Dunia II.
Yang menjadikan bahan bakar alternatif bensin sintetis istimewa karena zatnya terbuat dari suhu gas karbondioksida yang kemudian dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses elektrifikasi. Pembuatannya menggunakan listrik dan sumber terbaru dan prospeknya begitu menjanjikan. Sayangnya, bensin sintetis yang satu ini hanya dihasilkan dalam jumlah sedikit. Tentunya hal tersebut tidak sepadan dengan prosesnya yang panjang dan biayanya besar.
CNG atau Compressed Natural Gas
Pada dasarnya gas yang satu ini terbentuk dari metana yang disimpan dengan tekanan tinggi. Pembakaran juga lebih bersih sehingga sangat cocok dijadikan sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, gas yang satu ini jauh lebih aman untuk diangkut dan ditangani.
CNG juga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan, hal itu karena mudah bercampur dengan udara. Yang lebih hebatnya adalah CNG bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida dan partikulat yang rendah. Sayangnya, gas yang satu ini membutuhkan ruang lebih besar dibandingkan tangki biasa.
PowerPaste
Energi alternatif yang satu ini masih terdengar asing di telinga masyarakat. Hal itu karena energi alternatif yang satu ini masih terbilang baru. Sesuai dengan namanya, energi alternatif yang satu ini sangat mirip dengan pasta gigi. PowerPaste muncul berdasarkan hasil riset dan penelitian yang dilakukan di Institut Fraunhofer untuk Teknologi Manufaktur dan Bahan Lanjutan IFAM yang basisnya ada di Dresden, Jerman.
Wujud dari PowerPaste mirip dengan cat akrilik bahkan sangat mirip dengan pasta gigi. Siapa sangka jika manfaat yang besar didapatkan temuan tersebut. Pasta yang satu ini dibuat dengan beberapa bahan kimia termasuk magnesium bubuk yang dicampurkan dengan hidrogen untuk membentuk magnesium hidrida. Setelah itu PowerPaste bercampur dengan air yang disimpan dalam tangki yang terpisah menghasilkan gas hidrogen.
PowerPaste bisa disimpan dengan cukup aman di suhu kamar dan tetap bagus meski disimpan dalam suhu tinggi. PowerPaste bisa tetap stabil meski suhunya 250 derajat celcius membuat pengguna kendaraan bisa parkir di cuaca cerah bahkan terik tanpa menimbulkan masalah untuk keamanan kendaraan.
Energi alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin diatas bisa menjadi andalan di masa depan saat SDA bensin semakin menipis atau habis karena jumlah kendaraan yang terus meningkat,
3 Jenis BBM Dilarang di Indonesia
Sebelumnya Aturan baru yang dikeluarkan pemerintah mengharuskan BBM yang dijualbelikan minimal kadar oktan RON 90.
Denangan ada aturan baru yang berlaku mulai 1 Januari2023 itu. Maka 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di Indonesia.
3 Jenis BBM dengan kadar oktan dibawah RON 90 yang masih beredar di Indonesia adalah BBM RON 87, BBM RON 88 dan BBM RON 89.
Saat ini Jenis BBM dengan kadar okta dibawah RON 90 itu dijual di beberapa wilayah Indonesia.
Sehingga dengan berlaku aturan baru mulai 1 Januari 2023, secara otomatis 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di Indonesia.
Menurut berbagai sumber yang dihimpun BBM dengan kadar oktan RON 87 dan RON 88 selama ini dikenal masyarakat dengan merek dagang premium.
Sementara BBM dengan kadar oktan RON 89 selama ini dijual oleh PT VIVO Energy Indonesia dengan merek dagang Revvo 89.
Penghapusan Premium dengan Revvo 89 itu sebagai tindak lanjut dari Kepmen ESDM Nomor: 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.
Dimana melalui Kepmen itu pemerintah telah melakukan perubahan pada jenis BBM penugasan. Dimana semula BBM RON 88 dibuah menjadi BBM RON 90 sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Dengan telah berubah BBM penugasan maka BBM penguasan sebelumnya yakni RON 88 turut dihapus dan dilarang dijualbelikan di Indonesia.
Tugas RON 88 (Premium) diambil oleh BBM RON 90 yakni Pertalite.
Pertalite merupakan BBM dengan kadar oktan RON 90.
Dengan demikian maka Pertalite tidak termasuk dalam jenis BBM dilarang di Indonesia.
Begitupun dengan Pertamax yang memiliki kadar RON 92. Tentu bukan termasuk jenis BBM yang dilarang di Indonesia.
Dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 menyebutkan 3 jenis BBM dilarang dijual di Indonesia yakni BBM kadar oktan di bawah RON 90.
Isi dari aturan 3 jenis BBM dilarang dijual di Indonesia yakni BBM memiliki kadar oktan dibawah RON 90 ada dalam Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU dan atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Saleh Abdurrahman pada Selasa 25 Oktober 2022 telah mengkonfirmasi info 3 jenis BBM dilarang dijual di Indonesia mulai 1 Januari 2023.
"Mulai 1 Januari 2023 ada 3 jenis BBM dilarang dijual belikan di Indonesia. Sehingga hanya RON 90 ke atas yang boleh beredar. Sedangkan RON di bawah itu mau 87, 88, 89 itu sudah nggak bisa beredar," ujar Saleh Abdurrahman.
Lalu apakah RON itu?
RON merupakan singkatan dari Research Octane Number.
RON sendiri adalah patokan soal kualitas BBM dengan mengukur kadar oktan.
Angka dibelakang RON menjadi petunjuk tinggi tekanan yang diberikan BBM hingga menghasilkan pembakaran spontan.
Sehingga semakin tingi angka RON akan semakin baik bagi mesin.
Kata Saleh Abdurrahman, jika dilihat dari aturan yang baru, BBM di bawah RON 90 dilarang penggunaannya lagi nantinya karena mempertimbangkan standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin (Gasoline) RON 88 yang dipasarkan di dalam negeri.
Dalam pasal 1, Diktum KESATU menyatakan adanya perubahan ketentuan yang aturannya tertulis sebagai berikut:
Mengutip dari JDIH Kementerian ESDM, KESATU:
a) Menetapkan formula harga dasar sebagai pedoman perhitungan harga jual eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di titik serah untuk setiap liter sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
b) Formula harga dasar untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin {Gasoline) RON 89 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2022.
a) Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi wajib melaporkan penetapan harga jual eceran sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi setiap bulan dan/atau dalam hal terdapat perubahan dalam penetapan harga jual eceran.
b.) Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Minyak dan Gas Bumi wajib menerapkan harga jual eceran yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
Penyebab Harga BBM Indonesia Tak Kunjung Turun
Harga BBM Indonesia belum menemukan titik terang kapan turun harga.
ReforMiner Institute telah menyusun laporan mengungkap penyebab sampai Harga BBM Indonesia tak kunjung turun. Sementara harga BBM di beberapa negara tetangga sudah banyak yang turun
Hal ini bisa dilihat melalui arus perdagangan di SPBU wilayah dan Perusahaan swasta yang memproduksi beberapa jenis BBM.
Sejumlah BBM seperti Dexlite, Pertamax Turbo, dll mengalami kenaikan. Sedangkan, BBM jenis Pertalite dan Pertamax tetap bertahan di harga tinggi.
Sementara itu menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kebutuhan BBM meningkat.
Masyarakat semakin mengeluhkan harga BBM di Indonesia yang tak kunjung turun. Padahal untuk menempuh perjalanan mudik atau liburan membutuhkan Bahan Bakar yang tidak sedikit.
Justru, beberapa Badan Usaha yang memproduksi BBM baik dalam negeri, BUMN dan swasta kompak menyesuaikan harga BBM pada 1 Desember2022.
Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM Indonesia belum menemukan celah akan turun.
Menyikapi hal ini ReforMiner Institute membeberkan beberapa alasan mengapa BBM di Indonesia harganya masih tinggi.
Sedangkan di beberapa negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura harga BBM mengalami penurunan.
Sebelum diulas mengenai harga BBM di Indonesia, simak terlebih dahulu daftar harga BBM di Singapura dan Malaysia sebagai perbandingan.
Dilansir radarkaur.co.id dikutip dari laman resmi harga Bensin Global:
• Malaysia: Harga Bensin US$ 0.455 per liter jika dirupiahkan sekitar Rp.7.057 per liter (kurs. Rp. 15.511). Dari harga semula US$ 0,46 per liter.
Sedangkan harga Solar US$ 0,483 dirupiahkan Rp. Rp 7.398 per liter. Dari harga semula US$ 0,483 per liter.
Catatan: keduanya mengalami penurunan jika dibandingkan harga BBM periode 11 November 2022 yang harganya cukup tinggi.
• Singapura: Harga jual US$ 1,920 jika dirupiahkan Rp. per liter, harga rupiah senilai 29.781 per liter. Dari harga semula yaitu US$ 2.026 per liter.
Update harga Solar, yaitu US$ 1.920 per liter, jika dirupiahkan sekitar Rp. 29.781 per liter
Dari harga awal sekitar US$ 2.019 per liternya.
Catatan: Harga BBM di Singapura mengalami penurunan dibanding harga pada 11 Agustus 2022.
Penyebab Harga BBM Indonesia Mengalami Kenaikan:
Harga BBM di Indonesia masih bertahan di harga tinggi. Penyebab kenaikan harga BBM disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah. Kenaikan harga BBM ini juga bertepatan dengan trend penurunan harga minyak mentah dunia (Level US$ 80 per Barel).
Dilain sisi Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro melihat kenaikan harga BBM di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor. Bukan karena pertimbangan harga minyak mentah dunia.
“Yang saya lihat kenaikan harga BBM disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah. Dimana rupiah mengalami penyusutan Rp150 setara US$ 1. Hal ini bisa disimpulkan, apabila harga minyak turun sebesar US$ 2, nilai tukar rupiah melemah sebanyak 2 kali lipat. Jadi, kemungkinan tidak akan ada penyesuaian harga BBM,” ujarnya dilansir pada Kamis, (112)22).
Jadi, melemahnya nilai tukar rupiah mempengaruhi kenaikan harga BBM di Indonesia. Karena kedua faktor sifatnya saling bertolak. Faktor pertama naik ke atas dan faktor kedua merosot kebawah dengan besaran yang sama.
Seperti dikabarkan sebelumnya, PT Pertamina menyesuaikan harga BBM setelah awal bulan November lalu PT Pertamina menurunkan harga BBM.
Harga BBM non Subsidi Pertamina Resmi Naik yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Harga BBM Pertamina Resmi Naik 1 Desember sebagaimana dilansir radarkaur.co.id dari laman resmi Pertamina.
Harga Naik BBM Pertamina sesuai keputusan Menteri ESDM tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM jenis bensin dan solar yang disalurkan melalui SPBU.
"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis pengumuman Pertamina dikutip radarkaur.co.id dari laman resmi, Kamis, 1 Desember 2022.
Menurut keterangan laman resmi Pertamina, harga Pertamax Turbo naik Rp 900 dari sebelumnya Rp 14.300 per liter menjadi Rp 15.200 per liter. Pertamax Turbo naik harga 6,29 persen.
Kemudian harga Pertamina Dexlite naik Rp 300 per liter dari Rp 18.000 per liter menjadi Rp 18.300. Pertamina Dexlite naik harga 1,6 persen.
Lalu, Pertamina Pertamax Dex naik Rp 250 per liter dari Rp 18.550 menjadi Rp 18.800. Pertamax Dex naik 1,34 Persen.
Meskipun 3 jenis BBM Pertamina naik harga, namun harga Pertamina Pertamax tetap Rp13.900 per liter.
Pun dengan harga BBM subsidi Pertamina Pertalite Rp10 ribu per liter dan bio solar Rp6.800 per liter.
"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami," terang Pertamina.
PT Pertamina juga menerangkan bahwa harga BBM Pertamina di masing-masing provinsi atau daerah berbeda.
Karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah biaya distribusi.
Sementara untuk harga terbaru BBM Pertamina di DKI Jakarta dan wilayah umum lainnya pasca penetapan harga baru.
Pertalite Ron 90 : Rp 10.000
Pertamax Ron 92 : Rp 13.900
Dexlite CN 51 : Rp 18.300
Pertamina Dex CN 53 : Rp 18.800
Pertamax Turbo Ron 98 : Rp 15.200
Bio Solar : Rp 6.800.
Harga Minyak Dunia Turun
Sementara itu melimpahnya pasokan minyak mentah Amerika Serikat membuat harga minyak dunia turun lebih 2 persen.
Dikutip Disway dari CNBC pada Kamis 8 Desember 2022 bahwa harga minyak dunia Brent berjangka turun USD 2,18 atau 2,8 persen menjadi USD 77,17 per barel.
Dengan demikian, harga minyak dunia itu menetap di bawah penutupan terendah tahun sebelumnya di USD 78,98 per barel yang disentuh pada hari pertama 2022.
Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 2,24, melemah lebih lanjut dari penutupan Selasa, yang mencapai level terendah menjadi USD 72,01 per barel.
Memang, harga minyak dunia memang tengah terpukul baru-baru ini di tengah kecemasan bahwa kondisi ekonomi makro yang memburuk akan melumpuhkan permintaan energi.
Sementara data AS pada Rabu 7 Desember 2022, menunjukkan peningkatan besar stok bensin dan bahan bakar sulingan AS menambah kekhawatiran tentang berkurangnya permintaan bahan bakar.
Saat ini total stok bensin AS meningkat sebesar 5,3 juta barel selama pekan terakhir dan persediaan bahan bakar sulingan melonjak sebesar 6,2 juta barel. Demikian data Badan Informasi Energi AS (EIA).
Peningkatan stok bahan bakar ini bahkan melebihi penarikan minyak mentah sebanyak 5,2 juta barel, dimana sebelumnya American Petroleum Institute (API) melaporkan penarikan persediaan minyak mentah sekitar 6,4 juta barel.
Sementara itu, setidaknya 20 kapal tanker minyak yang mengantri dari Turki menghadapi lebih banyak penundaan untuk menyeberang dari pelabuhan Laut Hitam Rusia ke Mediterania karena operator berlomba untuk mematuhi aturan asuransi Turki baru yang ditambahkan menjelang batas harga G7 pada minyak Rusia.
Rusia sedang mempertimbangkan opsi termasuk melarang penjualan minyak ke beberapa negara untuk melawan batasan harga yang diberlakukan oleh kekuatan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: