Penurunan Kasus Stunting Perlu Langkah Luar Biasa
AUDIT STUNTING : Wabup Kaur saat mengikuti evaluasi dan rencana tindak lanjut audit kasus stunting di Provinsi Bengkulu di Hotel Grage Bengkulu, Kamis (29/12).--
BINTUHAN, RADARKAUR.CO.ID - Wabup Kaur Herlian Muchrim, ST selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kaur bersama Ketua TPPS Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu menghadiri evaluasi dan rencana tindak lanjut audit kasus stunting Provinsi Bengkulu tahun 2022 di Hotel Grage Kota Bengkulu, Kamis (29/12).
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 28-30 Desember. Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Darmawansyah, SIP, M. Si, Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Diraswan S. Sos, M. Si.
Dengan upaya strategi percepatan penurunan stunting, sehingga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar pelaksanaan kegiatan evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) audit kasus stunting tingkat provinsi.
Kegiatan dilaksanakan di Hotel Grage Kota Bengkulu, Kamis (29/12) dibuka Wagub Bengkulu Dr. H Rosjonsyah sekaligus ketua tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) provinsi. Dengan mengatakan saat ini angka stunting di Provinsi Bengkulu berada pada 22,1 persen.
BACA JUGA:Waspada! Cuaca Ekstrem Sambut Tahun Baru
BACA JUGA:Anak-Anak hingga Jokowi Main Lato-Lato, Sekarang Sudah Merambah Kaur Bengkulu, Apa Kata Psikolog?
Wabup Kaur mengatakan, memang perlu adanya evaluasi data ketidakakuratan terkait stunting. Seperti diketahui ada data dari kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi, namun angka stunting di daerahnya rendah.
Namun beda halnya dengan kabupaten lain, dimana tingkat kemiskinan rendah namun angka stunting di daerah tersebut tinggi.
“Kita perlu evaluasi data ini nantinya. Saya sudah punya program bapak asuh stunting. Akan dievaluasi juga. Apa peran keterlibatannya dan lain-lain,” ujarnya.
Dia menambahkan, akan berupaya cara-cara supaya mampu menekan angka stunting di angka 12,5 persen pada tahun 2024. Penurunan stunting di Bengkulu masih dinilai belum sesuai harapan.
“Tentu kita sekarang harus menekan angka stunting dengan cara-cara yang luar biasa, karena targetnya harus menurunkan angka stunting menjadi 12 persen pada tahun 2024,” jelasnya.
BACA JUGA:Ternyata, Kepala Sekolah Bisa Dijabat Guru PPPK, Simak Aturannya!
BACA JUGA:Waspada, Tanpa Aturan Baru BBM, Konsumsi BBM Pertalite 2023 Bakal Menggila
Lanjutnya, salah satu untuk percepatan penurunan stunting juga perlu mencontoh di Kabupaten Bengkulu Tengah ada program Rumah Pangan Entas Stunting (Rumpes). Rumpes ini memberikan bahan pangan kepada sasaran yang terindikasi stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: