Sawah Lipih Gunung Agung Butuh Perbaikan Siring Irigasi

Sawah Lipih Gunung Agung Butuh Perbaikan Siring Irigasi

Camat Kaur Utara Gunsi Sunarso, S.Ip dan Kades Gunung Agung Risol Arlan survey lokasi siring irigasi sawah lipih. (dokumen/radarkaur.co.id)--

KAUR, RADARKAUR.CO.IDCamat Kaur Utara Gunsi Sunarso,S.Ip beserta Kades Gunung Agung Risol Arlan dan Lurah Simpang Tiga David Haryantoni,S.Ip meninjau langsung lokasi siring irigasi sawah lipih Gunung Agung yang saat ini tidak mengalirkan air dengan maksimal.

Dijelaskan oleh Kades Gunung Agung Risol Arlan pemilik sawah lipih Gunung Agung yang tersebar di 3 desa dan 1 kelurahan sebanyak 98 kepala Keluarga dengan ratusan hectare sawah yang bisa di garap.

“Saat ini yang bisa digarap diperkirakan hanya 100 hektare saja, kalau siring irigasi lipih Gunung Agung ini dibangun bronjong pintu air untuk masuk ke siring irigasi dimungkinkan bisa luasan hectare sawah lebih luas,” kata Kades Gunung Agung.

Lanjutnya, sudah pernah di ukur dari bawah jembatan Tangge Manik sebagai tempat pintu air sampai ke titik siring irigasi sepanjang 104 meter.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Termiskin Kedua di Sumatra, Ini 6 Wilayah Penduduk Miskin Terbanyak

BACA JUGA:Hotman Paris Sentil Ketua Mahkamah Agung Soal 3 Pemerkosa Siswi Divonis 7 Bulan Penjara di Sumsel

Kalau dibangun sepanjang ukuran tersebut diyakini seluruh persawahan dari lipih Gunung Agung sampai dengan sawah lipih Pancur Negara semuanya teraliri air dengan maksimal.

“Memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, warga tidak berharap dibangun sekaligus, bertahapun tidak jadi masalah, yang terpenting apa yang dibangun oleh pemerintah bisa dimanfaatkan oleh warga,” ujarnya.

Lebih lanjut Risol Arlan mengatakan, siring irigasi yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2022 yang lalu belum bisa mengakses seluruh persawahan yang ada.

“Semuanya tergantung dengan pemerintah, kalau masyarakat tentu saja sangat menunggu dan berharap ada perbangunan tersebut, Saya yakin jika ada pembangunan bronjong pintu air, maka perawahan lipih Gunung Agung menjadi salah satu pemasok beras di Kabupaten Kaur ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jajanan Snack Kedaluwarsa, Remaja Asal Kaur Bengkulu Sakit Jantung, Sekarang menunggu Dioperasi Butuh Donasi

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Sakit Menahun, Wanita Paruhbaya di Kaur Bengkulu Ditemukan Tergantung

Sambungnya, dalam hitungan warga dalam satu kubik sawah atau 10 meter dikali 10 meter dapat menghasilkan 1 karung padi, jika di jadikan beras bisa mencapai 1 pikul atau 4 kaleng beras.

“Ia, satu tahun bisa 3 kali panen, artinya dalam satu tahun warga mendapatkan 12 kaleng beras dalam satu tahun setiap kubik swah,” tutup Risol Arlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: