Danau Ranau, Danau Terbesar Kedua di Pulau Sumatra, Destinasi Wisata Paling Hits dan Instagramable
Danau Ranau, Danau Terbesar Kedua di Pulau Sumatra, Destinasi Wisata Paling Hits dan Instagrammable--Ilustrasi
RADARKAUR.CO.ID - Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau Sumatra memiliki sejarah aktivitas vulkanik sangat dahsyat di masa lampau. Sehingga dari sejarah aktivitas vulkanik itu terbentuk danau-danau berukuran raksasa.
Setelah Danau Toba di Provinsi Sumatra Utara, ada Danau Ranau yang terletak di batas 2 provinsi. Yakni Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Danau Ranau merupakan danau terbesar kedua di Pulau Sumatra setelah Danau Toba.
Danau Ranau ini berada diantara Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumsel dan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
Danau Ranau memiliki diameter seluas 125,9 kilometer persegi dengan titik kedalaman 174 meter di bawah permukaan air dengan kedalaman maksimum 229 meter dan berada 540 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA:Guru Sertifikasi Terima TPG Lebih Besar! Namun 2 Golongan Guru Berikut Bakal Gigit Jari
Mengutif Indonesia.go.id bahwa Danau Ranau berasal dari sebuah letusan dahsyat gunung purba Ranau yang terjadi pada sekitar 55.000 tahun lampau.
Letusan gunung purba Ranau menyebabkan dimuntahkannya 150 kilometer kubik material vulkanik.
Saat itu, endapan awan aliran awan panas dan material jatuhan setebal ratusan meter menyelimuti area seluas 140 kilometer persegi.
Evolusi Danau Ranau juga pernah diceritakan secara ilmiah dalam Volcanism in Reverse and Strike-Slip Fault Setting yang ditulis oleh Alessandro Tibaldi yang merupakan seorang pakar geologi dari Departemen Ilmu Geologi dan Geoteknologi Universitas Milan-Biococca, Italia.
BACA JUGA:Ini Kronologi Mahasiswi Cantik Berjilbab Asal Kaur Hilang, Sempat Pamit dengan Kakak Kerja ke Jepang
Menurutnya, Danau Ranau terbentuk oleh cekungan berukuran 12 kilometer x 16,5 kilometer akibat sesar pisah tarik (pull-apart fault).
Dari cekungan ini, bermunculan gunung api dan panas bumi yang kemudian selanjutnya diikuti perkembangan kaldera-kaldera kecil. Perkembangan vulkanik ini kemudian memperluas kaldera hingga ke bentuk yang sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: