Jusuf Kalla Minta Jokowi Supaya Lebih Demokratis: Presiden Seharusnya Seperti Ibu Mega dan SBY

Jusuf Kalla Minta Jokowi Supaya Lebih Demokratis: Presiden Seharusnya Seperti Ibu Mega dan SBY

Jusuf Kalla Minta Jokowi Supaya Lebih Demokratis: Presiden Seharusnya Seperti Ibu Mega dan SBY--Instagram @jusufkalla

JAKARTA, RADARKAUR.CO.ID - Jusuf Kalla menyindir sikap Presiden Jokowi yang terlalu dalam terlibat dalam urusan Pilpres 2024.

Wakil Presiden ke 10 dan ke 12 ini minta supaya Jokowi lebih demokratis dan tidak perlu ikut campur urusan politik, terutama Pilpres 2024.

JK merasa Jokowi perlu mencontoh sikap presiden sebelumnya, baik Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

JK mengungkapkan bahwa pada akhir masa jabatannya, Presiden ke 5 RI Megawati dan Presiden ke 6 RI SBY tidak terlibat atau melibatkan diri dalam urusan pilpres.

BACA JUGA:CATAT! GURU SERTIFIKASI Wajib Hapal 10 Kode di INFO GTK 2023 Terbaru, Status Valid Pastikan Pencairan TPG

BACA JUGA:Berikut Daftar Harga Uang Kertas Kuno Indonesia Incaran Kolektor, Punya Stok? Jual ke Sini!

Pernyataan itu JK sampaikan di Kediamannya di Jalan Brawijaya Jakarta Selatan usai pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY, itu akan berakhir, maka tidak terlalu jauh melibatkan diri," kata JK.

"Maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, dalam suka atau tidak suka, dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis lah," tuturnya menambahkan.

Terkait soal wacana koalisi besar partai pendukung pemerintah yang diinisiasi Presiden Jokowi, JK menganggap hal itu sulit terealisasi.

BACA JUGA:Dicerai Virgoun dan Segera jadi Janda, ini Profil Inara Rusli: Karier, Muallaf dan IG

BACA JUGA:Apakah Doa Tolak Bala Sunnah Membalikkan Telapak Tangan?

Sebab koalisi besar partai pendukung pemerintah yang direncanakan terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Koalisi besar partai pendukung pemerintah itu mewacanakan untuk mengusung sat pasang calon di Pilpres. Besar kemungkinan adalah Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id