Mitos Gunung Dempo, Sarang Manusia Harimau hingga Larangan Suku Lampung dan Suku Komering untuk Mendaki

Mitos Gunung Dempo, Sarang Manusia Harimau hingga Larangan Suku Lampung dan Suku Komering untuk Mendaki

Mitos Gunung Dempo, Sarang Manusia Harimau hingga Larangan Suku Lampung dan Suku Komering untuk Mendaki--Ilustrasi

Hingga saat masih dipercayai bahwa anak cucu Si Mata Empat yang berasal dari Suku Komering dan Suku Lampung tidak diperbolehkan naik ke Gunung Dempo.

Kepercayaan turun temurun itu ada hubungan dengan permusuhan antara Si Pahit Lidah dengan Si Empat Mata pada zaman dahulu.

BACA JUGA:Punya KTP Seperti Ini? Pengajuan KUR BRI Cepat Diproses, Simak Angsuran Plafon Rp1 juta hingga Rp50 juta

Konon, Si Pahit Lidah dikenal juga sebagai Pangeran Serunting Sakti berduel kesaktian dengan Si Mata Empat ditepi Danau Ranau.

Namun Si Pahit Lidah terpaksa kalah dan tewas berkat kelicikan dari Si Mata Empat.

Sebelum ajal menjemput, Si Pahit Lidah mengutuk keturunan si Mata Empat tidak boleh naik ke Gunung Dempo.

Hingga saat ini anak cucu keturunan Si Mata Empat masih tidak boleh menginjakan kaki ke Gunung Dempo.

Beberapa informasi menunjukkan bahwa dalam periode tahun 1980-2000 sudah terjadi banyak kasus yang terkait dengan legenda tersebut.

BACA JUGA:Teroris KKB Sandera Pilot Susi Air dari Kelompok Egianus Kogoya, Begini Kondisi Setelah 5 Bulan

Ada rombongan pendaki dari Mapala mupun pribadi keturunan Suku Komering dan Suku Lampung yang dinyatakan hilang.

Dan beberapa diantaranya ditemukan sudah meninggal.

Terkait kondisi tersebut, maka tidak mengherankan jika sebelum pendakian para pendaki akan ditanyai mengenai asal usulnya, apakah keturungan Suku Komering atau Suku Lampung.

Jika iya, maka biasanya akan diminta untuk tidak mendaki ke Gunung Dempo,.

Atau bisa tetap mendaki namun harus didampingi oleh juru kunci atau warga Pagaralam.

BACA JUGA:PMJB Pagelaran Minggu Kliwonan, Tampilkan Kuda Kepang di Lapangan Merdeka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: