Berikut Kronologi Musibah Nelayan Penangkap Benur versi Korban yang Selamat
Berikut Kronologi Musibah Nelayan Penangkap Benur versi Korban yang Selamat --(dokumen/radarkaur.co.id)
Sehingga keberadaan genset sangat dibutuhkan oleh nelayan benur.
BACA JUGA:Ratusan WNI Ikuti Upacara HUT ke 78 Kemerdekaan RI di KBRI Moscow Rusia Penuh Khidmat
BACA JUGA:Tunda Pengumuman 514 Bawaslu Kabupaten Kota, LHKP Muhammadiyah Bengkulu Sebut Preseden Buruk
Genset akan mulai dihidupkan saat jaring dan bola lampu diturunkan ke dalam laut.
Nelayan mulai melakukan aktivitasnya saat hari sudah mulai gelap atau berada diatas pukul 18.00 WIB.
Genset baru dimatikan keesokan hari, sekaligus nelayan akan memanen benur yang terperangkap jaring.
Sehingga bisa diprediksi jika peristiwa genset terbakar itu setelah genset hidup sudah lebih dari 7 jam.
Dikabarkan sebelumnya, salah seorang nelayan di Pelabuhan Sekunyit warga Desa Masria Baru Kecamatan Semidang Gumay, Ijal Idris (41) dikabarkan hilang di laut pasca kebakaran pada genset di atas perahu mereka.
BACA JUGA:Pagar Ayu di Sini Bertugas Menemani Malam Pertama Pengantin, Bila Sukses Dapat Segepok Uang
BACA JUGA:Pagar Ayu di Sini Bertugas Menemani Malam Pertama Pengantin, Bila Sukses Dapat Segepok Uang
Sebelumnya Ijal bersama Amin merupakan nelayan penangkap Benur atau Baby Lobster mengalami musibah setelah genset mereka terbakar.
Salah satu nelayan yakni Amin sudah tiba di pelabuhan Sekunyit dengan menumpang perahu nelayan setempat.
Sementara Ijal Idris dikabarkan masih berada di laut.
Rombongan warga yang berasal dari Desa Masria baru dan sekitarnya sudah melakukan pencarian.
Sementara ratusan warga setempat terlhat menonton musibah ini dari pinggir laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: