Hanya Abu Nawas yang Sanggup Mengambil Sebuah Mahkota Surga, Kisahnya Menegangkan

Hanya Abu Nawas yang Sanggup Mengambil Sebuah Mahkota Surga, Kisahnya Menegangkan

Hanya Abu Nawas yang Sanggup Mengambil Sebuah Mahkota Surga--ilustrasi

Hanya Abu Nawas yang Sanggup Mengambil Sebuah Mahkota Surga, Kisahnya Menegangkan

RADARKAUR.CO.ID - Tidak seperti biasanya, sore itu Baginda raja Harun Al Rasyid tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa.

Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun.

Baginda mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat pada umunya.

BACA JUGA:Cara Menghitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Cek Saldo DANA JHT lewat Aplikasi JMO

BACA JUGA:PinjamanGo 5 Menit Cair Rp6.000.000, Cukup Modal KTP dan Smartphone, Sinarmas Grup Beri Jaminan

Di sebuah perkampungan beliau melihat beberapa orang berkumpul. Setelah mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan pengajian agama (tausyiah) tentang alam barzah.

Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ kemudian bertanya kepada ulama itu.

“Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tidak mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?”

BACA JUGA:Jumlah per Bulan Tabung Gas yang Bisa Dibeli pasca Aturan Baru Elpiji 3 kg

BACA JUGA:Bank Pembangunan Baru BRICS akan Meminjamkan dalam Mata Uang Afrika Selatan dan Brasil

Sang Ulama lalu berpikir sejenak kemudian berkata, “untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca indra yang lain. Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur? Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu dan sebagainya. la juga merasa sakit dan takut ketika itu, bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya. la merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur.”

“Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialaminya adalah dikelilingi ular-ular. Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam barzah?,” demikian Ulama itu menjelaskan.

Baginda raja terkesan dengan penuturan sang ulama. Baginda masih ikut mendengarkan kuliah itu. Kini ulama itu melanjutkan tausiyah tentang alam akhirat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: