Rusia Sukses Kirim LNG ke Tiongkok Pertama Kali via Samudra Arktik

Rusia Sukses Kirim LNG ke Tiongkok Pertama Kali via Samudra Arktik

Rusia Sukses Kirim LNG ke Tiongkok Pertama Kali via Samudra Arktik--radarkaur.co.id

Rusia Sukses Kirim LNG ke Tiongkok Pertama Kali via Samudra Arktik

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Rute Laut Utara mengurangi waktu transit ke negara dengan perekonomian terbesar di Asia sebanyak 30 hari. Rusia memasok LNG pertama China melalui Arktik.

Raksasa energi Rusia Gazprom sukses dalam pengiriman pertama gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) melalui Rute Laut Utara (NSR) ke Tiongkok pada hari Kamis. Sebagaimana diterbitkan oleh Reuters, mengutip pengumuman perusahaan tersebut.

Berita keuangan LSEG melaporkan kesuksesan ini, ketika Moskow berupaya melakukan ekspansi menggunakan koridor Samudra Arktik dalam menghadapi konfrontasi sanksi Barat.

BACA JUGA:Tiongkok Mengumumkan Proyek Lintas Batas Besar dengan Rusia

BACA JUGA:Hubungan Asmara dengan Rekannya, Bos Minyak Inggris Mengundurkan Diri

Data menunjukkan bahwa kapal tanker Velikiy Novgorod, yang memuat LNG dari kilang LNG Portovaya di Laut Baltik, berangkat ke China pada 14 Agustus. Kini telah tiba di stasiun Tangshan Caofeidian di Provinsi Hebei.

Rusia menginginkan NSR – yang melintasi Samudra Arktik di lepas pantai utara negaranya dan merupakan rute pelayaran terpendek antara Asia Timur dan Eropa – menjadi rute pelayaran utama dan berinvestasi secara besar-besaran pada infrastruktur.

Menurut Alexei Chekounkov, Menteri Rusia yang bertanggung jawab atas pengembangan Timur Jauh dan Timur Jauh, NSR diusulkan oleh Moskow sebagai alternatif dari Terusan Suez.

Berbicara kepada RT di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok pada hari Rabu, ia mengatakan sebagian besar perekonomian dunia bergantung pada NSR.

BACA JUGA:Harga Real Estate Rusia Meningkat 73 persen dalam 3 Tahun

BACA JUGA:Soal Bright Gas Gantikan Elpiji 3 Kg Melon, Berikut Penjelasan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel

“Semua negara yang menerima gas alam cair kami, termasuk negara-negara yang saat ini dianggap 'bermusuhan'. Intensitas transportasi laut akan meningkat berkali-kali lipat,” kata menteri.

Meski jalur melalui perairan Arktik sulit, namun penggunaannya dapat mempersingkat perjalanan hingga dua minggu, atau sekitar 30 persen, dibandingkan jalur selatan melalui Mediterania dan Terusan Suez.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: