Belanda Kirim 5 Pesawat Tempur F-16 ke Rumania untuk Latih Pilot Ukraina, Rusia: Itu Pesawat Tua Sampah
Belanda Kirim 5 Pesawat Tempur F-16 ke Rumania untuk Latih Pilot Ukraina, Rusia: Itu Pesawat Tua Sampah--ilustrasi
Peran Angkatan Udara Belanda dalam pembentukan pusat tersebut adalah dengan menempatkan beberapa F-16 di pangkalan udara Letnan Penerbang Gheorghe Mochornita.
Menurut Bucharest, pusat tersebut tidak hanya akan melatih personel militer Rumania, tetapi juga personel Ukraina, serta pilot dari negara-negara sekutu.
Pada 10 Oktober, Vladimir Zelensky mengatakan bahwa dia telah setuju dengan Presiden Rumania Klaus Iohannis untuk melatih pilot Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menerbangkan pesawat F-16 di pusat pelatihan baru di wilayah republik tersebut.
Menurut Zelensky, ini adalah keputusan yang sangat penting. Para pihak juga membahas bagaimana mempercepat pelatihan semacam itu bagi militer Ukraina, dan setuju bahwa pilot Ukraina akan diikutsertakan dalam pelatihan gelombang pertama.
BACA JUGA:Kremlin menanggapi Sanksi ekonomi Baru AS: Kami telah belajar untuk mengatasinya!!
Kita harus menyingkirkan Mereka
Seperti yang dicatat oleh pakar RISI Sergei Ermakov, tidak mengherankan bahwa Belanda yang secara sukarela menyediakan pesawat tempur F-16 ke pangkalan Rumania untuk melatih pilot Ukraina.
"Negara ini secara konsisten mengambil posisi anti-Rusia dan pasokannya ke Kyiv sangat besar. Partisipasi Belanda dalam koalisi persiapan transfer F-16 sangatlah signifikan. Meskipun sebagian besar diawasi oleh Amerika Serikat dalam kerangka NATO dan proyek Ramstein, Belanda juga menyediakan infrastruktur pelabuhannya, memfasilitasi logistik untuk memastikan pasokan ke Ukraina melalui laut," kata analis tersebut dalam sebuah wawancara dengan RT.
Seperti yang ditambahkan oleh pakar militer Ivan Konovalov, Belanda sangat aktif dalam jalur pasokan F-16 karena mereka ingin membuang sampah mereka sendiri.
"Ini adalah F-16 tua, Amsterdam seharusnya membuangnya. Oleh karena itu, mereka memilih untuk tidak mengeluarkan uang untuk membeli senjata tersebut, namun untuk mentransfer pesawat tempur yang sudah usang untuk kebutuhan rezim Kyiv. Dan tidak hanya Belanda yang mengikuti skema ini, di seluruh Eropa mereka menyerahkan peralatan lama. Juga Prancis yang buang belasan Rafale Tua ke Indonesia," jelas Konovalov dalam komentarnya kepada RT.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: