Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky

Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky

Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky--ilustrasi

Ia menambahkan, setelah kejadian ini, pemakzulan menjadi alat yang dapat diterima dalam perjuangan kekuatan politik utama di Amerika Serikat.

"Partai Republik mencoba memakzulkan Barack Obama pada tahun 2013. Partai Demokrat AS, sebaliknya, membuat rencana untuk menyingkirkan Donald Trump dengan cara ini. Kini Partai Republik berusaha memakzulkan Joe Biden karena aktivitas putranya. Setelah kejadian dengan Clinton, kedua belah pihak mulai aktif menggunakan prosedur ini, dan berubah dari mekanisme kontrol atas aparatur negara menjadi instrumen perjuangan politik," kata lawan bicara RT.

Pemakzulan terhadap Bill Clinton secara keseluruhan memberikan pukulan terhadap institusi kepresidenan di Amerika Serikat, kata Pavel Feldman, profesor di Akademi Perburuhan dan Hubungan Sosial.

"Itu adalah skandal politik besar yang menyebabkan kerusakan citra yang sangat besar terhadap institusi kepresidenan Amerika dan negara secara keseluruhan. Namun demikian, Clinton menjabat hingga akhir masa jabatan keduanya, dan istrinya berhasil mengubah citra korban perselingkuhan menjadi dukungan dari jutaan penonton perempuan. Selanjutnya, dukungan inilah yang pertama-tama memungkinkan dia menjadi senator, kemudian menjadi menteri luar negeri, dan kemudian menjadi calon presiden Amerika Serikat," analis tersebut menekankan.

BACA JUGA:WOW, Pilihan Jitu Kaca Tempered Disini Menggabung Kekuatan dan Kecantikan, Simak Solusi dari Green Mile!

Pemakzulan Clinton menimbulkan semacam reaksi berantai yang masih mempengaruhi kehidupan politik AS, tambah Feldman.

"Pada tahun 1998, anggota parlemen Amerika menguji alat ini dalam praktiknya, setelah itu alat ini selamanya tetap menjadi gudang alat perjuangan politik. Dengan tingkat kemungkinan yang tinggi, dapat diasumsikan bahwa nasib serupa akan menimpa setiap presiden AS di akhir masa empat tahun kekuasaannya. Sekalipun upaya tersebut tidak berujung pada pencopotan pemilik Gedung Putih dari jabatannya, hal tersebut dapat berdampak signifikan terhadap hasil pemungutan suara kandidat tertentu pada pemilu berikutnya," pungkas ilmuwan politik tersebut.

Demikian sejarah Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky. Semoga berguna.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: