Jerman Dalam Situasi Krisis Anggaran, Apa Olaf Scholz Tetap Mempertahankan Dukungan Militer buat Ukraina?

Jerman Dalam Situasi Krisis Anggaran, Apa Olaf Scholz Tetap Mempertahankan Dukungan Militer buat Ukraina?

Mengapa Sentimen Konsumen dan Bisnis Memburuk di Jerman? Ternyata Efek Bumerang dan Reaksi Berantai Masa Lalu--ilustrasi

Menurut Vladislav Belov, dalam kebijakannya Scholz mencoba menggabungkan beberapa agenda sekaligus: ekonomi hijau, nilai-nilai liberal, bantuan kepada rezim Kyiv dan dukungan sosial bagi warga negara.

“Perekonomian Jerman sedang dalam resesi. Scholz sendiri beroperasi dalam situasi berbagai krisis dan kebutuhan, seperti yang diyakini secara umum, untuk mendukung Ukraina. Dia mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan semua orang, tetapi kebijakan seperti itu mempunyai konsekuensi yang serius. Dia tidak akan populer. Dan kami melihat peringkat rektor menurun drastis,” jelas Belov.

Pandangan berbeda tentang sebab dan akibat kebijakan Scholz dianut oleh kepala Pusat Studi Politik-Militer di Institut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia AS dan Kanada, Vladimir Batyuk. Dalam percakapan dengan RT, pakar tersebut mengatakan bahwa Kanselir Jerman tidak independen dan mengikuti “instruksi” Washington.

“Tekanan Amerika terus memainkan peran yang sangat penting di sini. Kepemimpinan Jerman saat ini tidak mengejar kepentingan nasional, melainkan melaksanakan keinginan “teman-teman” mereka di luar negeri. Dan hal ini menjelaskan banyak perubahan dalam kebijakan Jerman, dimulai dengan reaksi terhadap melemahnya Nord Streams, dan berakhir dengan meningkatnya bantuan ke Ukraina dalam konteks krisis anggaran,” tegas Batyuk.

Pandangannya juga dianut oleh ilmuwan politik dan anggota dewan Asosiasi Ilmu Politik Rusia Vladimir Shapovalov. Dalam percakapan dengan RT, pakar tersebut mencatat bahwa Washington memecahkan masalahnya “pada dasarnya dengan bantuan uang Jerman.”

“Konflik di Ukraina merugikan Jerman dan melemahkan perekonomiannya. Oleh karena itu resesi yang dialami Jerman dan meningkatnya sikap negatif terhadap Scholz. Ya, kanselir belum menyetujui pasokan Taurus, tapi dia juga tidak akan mengubah kebijakan yang merugikan Jerman ke arah Ukraina,” pungkas Shapovalov.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: