PT Honda Trading Indonesia lakukan CSR dengan penanaman 1.500 mangrove di Tangerang

PT Honda Trading Indonesia lakukan CSR dengan penanaman 1.500 mangrove di Tangerang

https://lindungihutan.com/kontakkami--ilustrasi

PT Honda Trading Indonesia lakukan CSR dengan penanaman 1.500 mangrove di Tangerang

TANGERANG, RADARKAUR.CO.ID - PT Honda Trading Indonesia berkomitmen pada pelestarian alam melalui kemitraan dengan LindungiHutan, startup yang berfokus pada lingkungan.

Inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kerja sama ini memungkinkan PT Honda Trading Indonesia untuk menanam 1.500 pohon mangrove di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, dengan potensi menyerap karbon sebesar 109 kg CO2eq per tahun.

BACA JUGA:Fikri Fadlu, pembuat konten dari Indonesia, telah menjadi bagian dari jaringan AnyMind Group

BACA JUGA:Pilates Re Bar Sahid Sudirman Rayakan Tahun Pertama dengan Fokus Pemberdayaan Wanita

Christian Octavianus dari General Affairs menyatakan bahwa kegiatan penanaman ini menegaskan komitmen CSR mereka untuk keberlanjutan alam dan memberi manfaat positif bagi komunitas.

“Kegiatan penanaman pohon menunjukkan komitmen kami untuk menjaga keberlanjutan alam dan manfaatnya bagi masyarakat. Investasi dalam penanaman pohon merupakan investasi untuk masa depan yang lebih baik dan kontribusi pada keseimbangan karbon. Kegiatan ini juga sering melibatkan komunitas lokal, memberi mereka pemberdayaan ekonomi dan membangun kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Christian.

Pohon mangrove dipercaya penting untuk menjaga ekosistem pantai, mencegah erosi dan mengurangi dampak tsunami.

Mangrove juga dikenal sebagai penyerap karbon yang efisien, terutama di Desa Sukawali yang mengalami penurunan luas area mangrove akibat berbagai faktor.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Batalkan Safari Ramadhan di Masjid Darul Muttaqin Desa Mentiring Kaur, Ini Kata Kades

Desa Sukawali, yang terletak di Kecamatan Pakuhaji, memiliki potensi besar untuk pengembangan mangrove.

Antara tahun 1996-2012, area mangrove di desa ini menyusut, namun luasannya meningkat lagi antara tahun 2013-2014. Penyusutan ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas pembuatan tambak, pembangunan pemukiman, dan abrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: