Viral, Caleg PKS Putuskan Bantuan Air Bersih Setelah 4 Tahun Karena Gagal Terpilih, Benarkah Begitu?

Viral, Caleg PKS Putuskan Bantuan Air Bersih Setelah 4 Tahun Karena Gagal Terpilih, Benarkah Begitu?

Viral, Caleg PKS Putuskan Bantuan Air Bersih Setelah 4 Tahun Karena Gagal Terpilih, Benarkah Begitu?--ilustrasi

BACA JUGA:DISERTASI KEARIFAN LOKAL: Petiti Sumpah Sepate Tungguan Jagat Besemah dan Konstruksi Pendidikan Islam Multikul

BACA JUGA:Bulan Ramadhan 1445 H, Harga Honda CRF 150 Bekas Terbaru Tetap Garang, Simak Harga sesuai Tahun Perakitan

Bahkan sebelum pemilihan ia sudah menemui semua warga desa itu. Dan pada saat itu warga sepakat akan memilihnya sebagai bentuk rasa terima kasih telah dibantu selama ini.

Dan warga berharap agar terus dibantu setelah terpilih nanti dengan menyisihkan sebagian dari rezeki yang ia terima nanti.

Tercatat desa itu memiliki 140 yang terdaftar dalam DPT. Sumedi tidak juga mengharapkan semua memilih dia. Paling tidak ada 100 warga yang memilih sudah ia anggap sangat baik.

Tapi apa yang terjadi, padahari pencocoblosan dan penghotungan suara ternyata tidak sesuai harapan. Hanya ada 63 suara yang diberikan kepada Sumedi, atau tidak sampai setengah dari masyarakat Desa Cisuru.

BACA JUGA:Penyebab Kantor Polisi Hutan TNBBS Lambar Dibakar Massa, Berawal dari Konflik memakan 2 Korban Jiwa

BACA JUGA:Ancol Gratiskan Pengunjung Selama Ramadhan 1445 H, Nikmati Ngabuburit di Pinggir Pantai Ancol

Kabar menyebutkan bahwa pada pagi hari pencoblosan itu ada "serangan amplop" yang sebarkan oleg Ketua RT setempat yang berasal dari salah satu caleg dari partai lain.

Serangan Amplop yang dieksekusi oleh kepala pemerintahan tertinggi di desa itu membuat warga yang sudah dibantu selama 4 tahun lupa diri dan lupa janji.

Mereka terbuai hayalan mendapatkan uang mudah sehingga melupakan orang yang sudah membantu selama 4 tahun belakang.

Dan pasca pemilihan, Sumedi mengatakan bahwa ia sudah kehabisan dana untuk kampanye selama pemilu. Sehingga tidak mampu lagi untuk menutupi kekurangan biaya dari operasional sumur bor itu.

BACA JUGA:Fakta Persidangan Ungkap Peran Bupati Kaur Lismidianto dalam Pengadaan Jas Desa

Sehingga ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa dan masyarakat untuk mencukupi biaya itu sendiri.

Namun perwakilan warga yang menemui tidak sepakat, sehingga Sumedi kemudian meutuskan untuk menutup sementara operasi sumur bor yang selama ini mengalirkan air bersih ke Desa Cisuru.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: