Siapa Membunuh Putri (6): Ajakan Bang Jon

Jumat 09-09-2022,06:27 WIB
Reporter : Adminradarkaur
Editor : Adminradarkaur

”Minimal 20 ribulah.  Kalau lihat tren kenaikan beberapa bulan terakhir, kita bisa akhir bulan ini tembus 20 ribu,” kata Bang Eel.

Dia seperti menuntut, memicu, dan menyemangati saya. 

 ”Mesin yang sekarang akan dikirim ke Medan. Tadinya mesin baru itu untuk di Medan sana,” kata Bang Eel. 

Saya mengiyakan saja.  Tampak berat tapi menantang.  Kalau harus tambah halaman, saya sudah menghitung tenaga redaksi pasti kurang. 

”Kalau tercapai 20 ribu kita boleh nambah wartawan,” kata Bang Eel.

Dengan janji dukungan seperti itu rasanya saya bisa optimistis.   Ia juga cerita tentang rencana grup kami bikin koran kedua.  Bahkan namanya pun sudah ada.

”Dinamika Kota”.

Koran umum, bukan koran kriminal seperti Metro Kriminal. 

***

Kedai Kopi Purnama namanya.

Nama yang melegenda. 

Sudah beberapa kali aku ngopi dan, nah ini dia, menyantap hidangan khas mie lendir. 

Kalau dengar namanya rasanya agak jijik.

Kata lendir itu konotasinya memang kotor, dan jorok.

Kata itu merujuk ke kuah kacang yang dikentalkan dengan tapioka.

Ya, memang seperti lendir jadinya. Tapi itulah nikmatnya. 

Kategori :