Partai Amplop

Jumat 09-09-2022,06:44 WIB
Reporter : Adminradarkaur
Editor : Adminradarkaur

Ia merasa tidak perlu meninggalkan amplop di situ.

Ternyata ia dibisiki seseorang di situ: kok tidak meninggalkan sesuatu.

"Apakah di forum tersebut Anda menyebut nama pondok dan kiainya?" tanya saya.

"Tentu tidak. Saya justru bangga dengan pondok besar itu karena kemandiriannya," ujarnya.

Ia pun membisiki saya.

"tapi jangan ditulis ya," katanya.

Kenapa tidak minta maaf saja? Agar reda?

“Saya sudah minta pengurus  untuk memintakan maaf. Tapi malah salah. Malah dikira saya bersalah. Saya itu tidak merasa bersalah," tegasnya.

"Risiko apa pun saya hadapi. Dicopot dari jabatan menteri pun saya tidak takut. Kebenaran harus ditegakkan," katanya.

Itulah Suharso Monoarfa. 

Meski orang Gorontalo, Suharso lahir di Mataram, Lombok.

Waktu itu ayahnya, Adam Yunus Monoarfa, mendapat tugas dari Bung Karno.

Adam bersama dua orang lainnya harus ke Nusa Kecil –kini disebut Bali, NTB, dan NTT.

Mereka bertugas menerima penyerahan wilayah dari raja-raja kecil di Nusa Kecil untuk dimasukkan ke wilayah Republik Indonesia.

Pertama kali ayahnya mendarat si pelabuhan Atapupu.

Lalu ke So'e.

Kategori :

Terkait

Senin 12-09-2022,07:20 WIB

Posisi Monoarfa

Jumat 09-09-2022,06:44 WIB

Partai Amplop